Pagi Ini Rupiah Menguat ke Rp16.131/USD

Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.

Pagi Ini Rupiah Menguat ke Rp16.131/USD

Husen Miftahudin • 23 December 2024 09:58

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini mengalami penguat, menjelang libur Hari Raya Natal.

Mengutip data Bloomberg, Senin, 23 Desember 2024, rupiah hingga pukul 09.25 WIB berada di level Rp16.131 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik sebanyak 90 poin atau setara 0,55 persen dari Rp16.221 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, perkiraan Federal Reserve AS tentang penurunan suku bunga yang lebih sedikit dari yang diharapkan pada 2025 membuat investor gelisah.

"The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin seperti yang diharapkan, tetapi mengisyaratkan akan mengambil jalur penurunan suku bunga yang lebih lambat, dengan hanya dua kali penurunan lagi pada 2025," jelas Ibrahim.

Pasar mengharapkan empat kali penurunan sebelum keputusan tersebut. Para pedagang sekarang memperkirakan hanya satu penurunan seperempat poin pada 2025 di tengah ketahanan ekonomi yang berkelanjutan dan inflasi yang masih tinggi.

Data produk domestik bruto yang dirilis pada hari Kamis semakin memperkuat prospek Fed, karena ekonomi AS tumbuh pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya pada kuartal ketiga.

Data lain menunjukkan klaim pengangguran awal turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu, yang menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja secara bertahap sedang terjadi.

"Para investor kini tengah menunggu rilis data indeks harga PCE, ukuran inflasi pilihan Fed, untuk mendapatkan wawasan lebih jauh mengenai prospek ekonomi AS," jelas Ibrahim.
 

Baca juga: Gegara Dolar AS Ambruk, Fed Bakal Tahan Suku Bunga di Januari 2025
 

Pertumbuhan ekonomi RI tetap terjaga


Adapun, Bank Indonesia (BI) menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga karena didukung oleh permintaan domestik serta investasi tumbuh positif pada triwulan IV-2024, yang ditopang penyelesaian berbagai proyek strategis nasional (PSN) dan investasi swasta, yang didukung insentif dari pemerintah.

Konsumsi pemerintah lebih tinggi seiring dengan kenaikan aktivitas belanja pemerintah pada akhir tahun. Sementara konsumsi rumah tangga diprakirakan tetap tumbuh didorong oleh keyakinan konsumen yang terjaga serta dampak positif pelaksanaan pilkada di berbagai daerah.

Secara sektoral, pertumbuhan juga ditopang terutama oleh sektor industri pengolahan, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran. Adapun secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen dan meningkat menjadi 4,8 persen sampai 5,6 persen pada 2025.

Ke depan, berbagai upaya perlu terus ditempuh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi permintaan maupun sisi penawaran. Oleh karena itu, Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah.

Upaya tersebut didukung dengan optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh Bank Indonesia. Dari sisi penawaran, kebijakan reformasi struktural pemerintah perlu terus diperkuat untuk mendorong sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja.

Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan kembali melemah.

"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.210 per USD hingga Rp16.270 per USD," tutup Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)