Lampaui Prediksi Analis, Ekonomi AS Tumbuh 3,3%

Amerika Serikat. Foto: Unsplash.

Lampaui Prediksi Analis, Ekonomi AS Tumbuh 3,3%

Arif Wicaksono • 26 January 2024 14:17

Washington: Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) lebih kuat dari perkiraan terakhir 2023. Hal ini memberikan dorongan kepada Presiden Joe Biden menjelang kampanye pemilihan umum kembali.
 

baca juga:

Kepercayaan Konsumen AS Merosot ke Level Terendah dalam Empat Bulan



Melansir Channel News Asia, Jumat, 26 Januari 2024, perekonomian terbesar di dunia ini tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,3 persen pada kuartal keempat, didorong oleh ketahanan pasar kerja dan belanja konsumen.

Angka ini naik bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan pertumbuhan kuartal keempat adalah 3,1 persen. Sementara itu, pertumbuhan setahun penuh meningkat menjadi 2,5 persen, dari 1,9 persen pada 2022.

Biden telah melakukan pekerjaan yang baik dalam mengekang biaya sambil mendorong investasi untuk mendukung perekonomian, menyambut baik berita tersebut.

AS capai soft landing

Data terbaru memperkuat optimisme Amerika Serikat sedang mencapai soft landing, yakni inflasi turun karena kenaikan suku bunga, tanpa memicu resesi yang merugikan.

Lonjakan PDB kuartal keempat mencerminkan peningkatan belanja konsumen, ekspor, belanja pemerintah negara bagian dan lokal dan bidang lainnya.

Pada awal 2023, para analis memperkirakan belanja konsumen akan melemah karena rumah tangga menggunakan akumulasi tabungan selama pandemi covid-19 dan karena biaya pinjaman tetap tinggi.

Beberapa pihak memperingatkan AS bisa memasuki resesi walaupun pertumbuhan didukung oleh kekuatan pasar tenaga kerja yang mengejutkan, dengan tingkat pengangguran yang rendah bahkan ketika lapangan kerja mulai menurun.

"Pertumbuhan ekonomi lebih tangguh dari yang kami perkirakan pada 2023. Kejutan terbesar adalah kekuatan yang sedang berlangsung di pasar tenaga kerja, yang memicu kuatnya lapangan kerja dan kenaikan upah," jelas Kepala Ekonom Nasional Kathy Bostjancic.

Peningkatan pendapatan pribadi pada gilirannya membantu mendukung konsumsi. Namun perekonomian belum sepenuhnya pulih, mengingat pertumbuhan lapangan kerja di beberapa sektor telah melemah dan suku bunga masih berada pada level tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

"Kami masih memperkirakan perekonomian akan tumbuh pada 2024, namun dengan laju yang lebih lambat. Selama pasar tenaga kerja mampu bertahan dan pengangguran meningkat secara bertahap, konsumen akan terus mendorong ekspansi ini," jelas ekonom Oxford Economics Bernard Yaros.

Tetap turunkan suku bunga

Meskipun proyeksi pertumbuhan PDB jangka panjang The Fed adalah 1,8 persen, data terbaru mungkin tidak menghentikan para pembuat kebijakan untuk menurunkan suku bunga secepatnya pada Mei atau Juni.

"Inflasi akan menjadi penentu utama waktu dan tingkat pelonggaran kebijakan The Fed tahun ini," kata Bostjancic.

Data menunjukkan pertumbuhan yang baik dengan inflasi yang rendah sehingga membuka jalan bagi The Fed untuk melaksanakan tiga kali penurunan suku bunga pada 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Arif Wicaksono)