Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan yang nyaris tenggelam akibat banjir rob, kini ratusan keluarga terpaksa direlokasi karena kampungnya sudah tidak dapat ditempati lagi
Media Indonesia • 6 November 2024 09:30
Semarang: Potensi banjir air laut pasang (rob) merendam daerah di sepanjang pesisir pantai utara (Pantura) Jawa Tengah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) keluarkan peringatan kepada warga beraktivitas di pesisir untuk mewaspadainya.
Sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah mulai waspada ancaman bencana air laut pasang (rob) yang semakin meninggi. Bahkan sejak dini hari banjir rob dengan ketinggian 60-100 sentimeter mulai naik ke daratan hingga radius capai diatas tiga kilometer dari bibir pantai.
Beberapa hari sebelumnya BMKG Maritim Tanjung Emas Semarang juga telah mengeluarkan peringatan ancaman rob di daerah sepanjang Pantura pada 6-14 November dengan ketinggian maksimum 100-110 sentimeter. Bahkan kondisi ini dapat mengganggu aktivitas warga di pesisir seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan tambak garam.
"Rob mulai datang lagi pukul 02.00 WIB, rendah malam harus bangun untuk membuat tanggul agar tidak masuk rumah," kata Masukan,59, warga Tugu, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Solikin,45, warga Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak menyampaikan banjir rob telah menjadi langganan bagi warga di desa ini puluhan tahun lamanya. Hanya dikhawatirkan semakin meninggi seperti beberapa waktu lalu hingga warga kesulitan keluar masuk desa yang harus berperahu. "Kalau rumah-rumah di sini sudah panggung," imbuhnya.
Hal serupa juga diungkapkan Wahyono,50, warga Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan yang mengaku kesulitan setiap banjir rob datang, karena tidak hanya jalan desa yang terendam banjir tetapi juga aktivitas warga sebagai besar nelayan lumpuh, karena pelabuhan nelayan, tempat pelelangan ikan juga terendam.
"Dusun Simonet sudah hilang akibat rob, bahkan ratusan keluarga di sana sudah hengjang ke desa lain dan kini menunggu relokasi," ujarnya.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Shafira Tsanfadhila mengatakan potensi banjir rob di Pantura Jawa Tengah diperkirakan terjadi 6-14 November tersebut dipengaruhi dinamika pesisir akibat laut pasang, sehingga kepada warga beraktifitas di pesisir waspada karena akan terganggu.
Dampak kembali air laut pasang tersebut, lanjut Shafira Tsanfadhila, diminta masyarakat pesisir waspada, karena banjir rob dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan, aktivitas petani garam, dan perikanan darat, hingga kegiatan bongkar muat di pelabuhan. "Waspadai fenomena banjir pesisir yang diprediksikan pukul 00.00-03.00 WIB," tambahnya.
Daerah biasa terdampak rob di Pantura Jawa Tengah, ungkap Shafira Tsanfadhila, yakni Pekalongan, Semarang dan Demak, meskipun daerah lain di sepanjang pesisir pantai utara juga terkena dampak berpotensi rob ini.