GP Ansor Dukung Prabowo Sikat Beking Judol

Presiden Prabowo Subianto. Foto: Medcom/Theo.

GP Ansor Dukung Prabowo Sikat Beking Judol

Medcom • 9 November 2024 12:41

Jakarta: Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) H Addin Jauharudin mendukung penuh upaya Presiden Prabowo Subianto memberangus oknum pejabat negara beking judi online (judol) di Indonesia. Sebab, permainan haram itu sudah sangat meresahkan.

Addin menyampaikan judol sudah mengakar di masyarakat dan menyasar semua lapisan. Mulai usia sekolah, remaja hingga para lansia. 

“Langkah Presiden udah benar, dimulai dari oknum pejabat negara yang menjadi beking ekosistem judi online,” kata Addin melalui keterangan tertulis, Sabtu, 9 November 2024. 

Menurut Addin, apa yang dilakukan Presiden Prabowo ini merupakan langkah berani. Sebab, Kepala Negara tengah mengupayakan pembersihan oknum-oknum pegawai di Kementerian komunikasi dan digital. 

“Ini langkah berani dan tegas dari Presiden Prabowo dalam menyelamatkan rakyat yang dijerat judi online” kata Addin
 

Baca juga: Bersih-bersih Internal dari Jaringan Judol, Komdigi Rutin Audit Sistem Teknologi

Addin menyampaikan pihaknya bakal membantu pemberantasan judol. Sehingga, upaya pemberantasan judol maksimal.

“Jika presiden instruksikan, kami Ansor Banser dan semua jajaran siap turut andil bekerjasama dengan negara untuk menumpas judi online” ungkap Addin.

Salah satu bentuk dukungan GP Ansor yaitu mengintruksikan kepada Rijalul Ansor (RA), salah satu sayap Ansor yang diisi oleh kyai-kyai muda untuk terus menyerukan bahaya judol. Seruan itu disampaikan saat pengajian di tengah masyarakat.

Data riset Alvara Reserach September 2024, penduduk Indonesia yang pernah menyentuh judi online mencapai 4,5 persen. Atau dengan kurang lebih 12 juta jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia.

PPTAK melansir data transaksi judi online terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2021, transaksi judi online mencapai   Rp57,91  triliun, 2022 mencapai Rp104,42 triliun, 2023 mencapai Rp327,05 triliun, dan paruh pertama 2024 mencapai Rp174, 56 triliun.

Meningkatnya transaksi disebabkan, jumlah minimal transaksi  di bawah Rp10 ribu, sehingga anak-anak juga terlibat. Tercatat, sebanyak 80 ribu anak-anak di bawah 10 tahun pernah terlibat judol menurut data Kemenko PMK.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)