Ilustrasi. Foto: MI/Andri Widiyanto
Annisa Ayu Artanti • 10 December 2024 13:24
Jakarta: Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran meningkat pada November 2024.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2024 yang diprakirakan mencapai 211,5 atau tumbuh 1,7 persen (yoy), lebih tinggi daripada pertumbuhan bulan sebelumnya.
"Perkembangan penjualan eceran tersebut terutama didorong oleh peningkatan penjualan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Subkelompok Sandang," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan tertulis, Selasa, 10 Desember 2024.
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh sebesar 0,4 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 0,01 persen (mtm).
Peningkatan penjualan eceran tersebut terutama didorong oleh Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, dan Subkelompok Sandang.
Didorong meningkatnya penjualan sejumlah kelompok
Pada Oktober 2024, Bank Indonesia juga mencatat, IPR sebesar 210,6 atau tumbuh 1,5 persen (yoy), tidak setinggi pertumbuhan pada September 2024 yang sebesar 4,8 persen (yoy).
"Pertumbuhan pada Oktober 2024 terutama didorong oleh meningkatnya penjualan sejumlah kelompok seperti Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, dan Subkelompok Sandang," tutur dia.
Secara bulanan, penjualan eceran pada Oktober 2024 mengalami kontraksi 0,01 persen (mtm), membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi 2,5 persen (mtm).
Perbaikan ini didorong oleh meningkatnya penjualan Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau didukung oleh kelancaran distribusi.
Sementara dari sisi harga, tekanan inflasi tiga bulan yang akan datang pada Januari 2025 diprakirakan meningkat, sementara inflasi enam bulan yang akan datang pada April 2025 diprakirakan menurun.
"Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari 2025 yang tercatat sebesar 157,8, lebih tinggi dari IEH pada periode sebelumnya sebesar 152,6 seiring dengan curah hujan yang tinggi pada Januari 2025," jelas dia.
Sementara itu, IEH April 2025 tercatat sebesar 165,4, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 169,4 sejalan dengan normalisasi permintaan pasca-Idulfitri.