Ilustrasi. Medcom.id
Rempang: Polisi mengusut dugaan penyerangan warga terhadap karyawan PT MEG. Kini polisi memburu provokator terkait peristiwa tersebut.
"Ada oknum yang memancing, memberi informasi kepada warga bahwasannya ada kesewenang-wenangan dari pihak MEG," kata Kapolsek Galang, Iptu Alex Yasral, dalam keterangan pers, Sabtu, 21 September 2024.
Menurut dia warga diduga terprovokasi oknum. Sehingga melakukan aksi anarkistis di fasilitas PT Makmur Elok Graha (MEG). "Jadi, ini lagi kami dalami siapa sih pemberi informasi ini," jelas Alex.
Alex menjelaskan menurut informasi, oknum tersebut menyampaikan kabar yang belum terklarifikasi. Salah satunya terkait hibah lahan. "Jadi, kalau masyarakat mengatakan mereka mendapat hibah dari pemilik lahan," ungkapnya.
Di sisi lain, BP Batam sudah membayarkan hak atas lahan kepada warga dan menyerahkan pengelolaannya kepada PT MEG. Kedua pihak lalu bertemu di mana warga Rempang mencapai sekitar 50 orang dan berbentrokan dengan karyawan PT MEG.
"Karena komunikasi di lapangan kurang baik, terjadilah bersinggungan kedua pihak. Dari masing-masing pihak ada korban. Dari masyarakat juga ada, dari PT juga ada. Saat ini masing-masing menempuh jalur hukum," kata Alex.
Alex menekankan sebenarnya situasi keamanan di Pulau Rempang tergolong aman. Namun ada pihak-pihak yang menggiring opini agar terjadi kondisi yang panas.
"Di Rempang ini pada dasarnya situasinya aman. Cuma digoreng, digoreng, digoreng, terjadilah masalah ini," ungkapnya.
Alex juga memantau banyak berita simpang-siur bahkan mengarah pada hoaks mengenai konflik yang terjadi di Pulau Rempang itu. "Jangan mudah terprovokasi, apalagi hoaks sekarang merajalela di Pulau Rempang ini," ujar Alex.