Presiden Amerika Serikat Joe Biden tidak terima antisemitis di negaranya. Foto: EFE-EPA
Medcom • 8 May 2024 15:32
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan antisemitisme tidak memiliki tempat di negara tersebut. Pidatonya berkaitan dengan Holocaust dan serangan Hamas terhadap Israel.
Dalam pidatonya memperingati upacara Hari Peringatan tahunan Museum Peringatan Holocaust AS di Gedung Capitol, Biden mengatakan dirinya telah melihat gelombang ganas antisemitisme di Amerika dan di seluruh dunia.
“Di Amerika, kami menghormati dan melindungi hak dasar untuk kebebasan berpendapat, berdebat mengenai perbedaan pendapat, melakukan protes secara damai dan membuat suara kami didengar,” tutur Biden, dikutip dari Anadolu, Rabu, 8 Mei 2024.
Presiden AS tersebut juga tidak ada di kampus ataupun seluruh tempat di Amerika untuk antisemitisme, ujaran kebencian, dan ancaman kekerasan.
Pernyataan tersebut muncul di tengah protes pro-Palestina yang terus berlangsung sejak 7 April 2024, ketika mahasiswa University of Columbia memulai perkemahan sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza dan menuntut divestasi sekolah mereka dari Israel.
Tercatat, hampir 2.500 pengunjuk rasa ditangkap selama demonstrasi berlangsung.
Penangkapan itu dengan alasan mahasiswa merusak gedung kampus dan terjadi adegan kekerasan di beberapa kampus. Biden juga mengatakan demonstrasi semacam itu melanggar hukum.
“Serangan dengan kekerasan, penghancuran properti bukanlah protes damai. Itu melanggar hukum dan kami bukan negara tanpa hukum, kami adalah masyarakat sipil. Kami menjunjung tinggi supremasi hukum,” tuturnya.
Presiden AS telah berulang kali mengatakan bahwa dirinya membela hak atas kebebasan berekspresi, tetapi para demonstran yang menyebabkan kekerasan selama protes melanggar hukum dan beberapa demonstrasi bersifat antisemit. (Theresia Vania Somawidjaja)