Menlu RI Minta Uni Eropa Ambil Pendekatan Saling Membantu Terkait Isu Sawit

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hadir dalam pertemuan EU-ASEAN Ministerial Meeting di Brussel, Belgia, 2 Februari 2024. (Kemenlu RI)

Menlu RI Minta Uni Eropa Ambil Pendekatan Saling Membantu Terkait Isu Sawit

Willy Haryono • 3 February 2024 13:50

Brussel: Indonesia dan Uni Eropa kerap berselisih paham mengenai kelapa sawit dari waktu ke waktu.

Kekhawatiran Indonesia ini kembali disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan ASEAN-EU Ministerial Meeting ke-24 di Brussel, Belgia pada Jumat, 2 Februari 2024.

Menlu Retno menekankan bahwa karakter ekonomi ASEAN dan Uni Eropa sudah seharusnya saling melengkapi, termasuk dalam isu sawit beserta turunannya.

Ia juga menyampaikan kekhawatiran terkait kebijakan Uni Eropa yang dapat menghalangi kemitraan dengan ASEAN, misalnya terkait kelapa sawit dan EUDR (EU Deforestation Regulation).

"Saya menekankan bahwa ASEAN juga peduli dengan kelestarian lingkungan dan pendekatan yang diambil haruslah saling membantu, bukan menghukum," tegasnya dalam keterangan kepada awak media dari Brussel," ungkap Menlu Retno.

Selain itu, Menlu Retno juga menekankan bahwa standar "one-size fits all" tidak dapat diberlakukan dalam isu sawit. Jika tujuannya adalah untuk memperkuat kerja sama, lanjut dia, maka pilihannya hanya satu, yaitu saling bekerja sama, saling membantu, dan menghindari isu keberlanjutan digunakan untuk alat proteksi di dalam perdagangan.

Hal kedua yang disampaikan Menlu Retno adalah bahwa ASEAN dan Uni Eropa harus menjadi mitra perdamaian dan stabilitas. Ia menyampaikan bahwa dunia saat ini sudah penuh dengan konflik sehingga semua pihak tidak perlu menambah konflik baru.

Sekali lagi, Menlu Retno menekankan pentingnya penghormatan terhadap prinsip, nilai, dan hukum internasional secara konsisten.

"Saya mengapresiasi dukungan Uni Eropa terhadap AOIP yang mencerminkan komitmen kita untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di Indo-Pasifik. Saya menekankan bahwa semua orang memiliki hak sama untuk dihormati dan dilindungi termasuk bangsa Palestina. Bangsa Palestina memiliki hak yang sama untuk hidup dan untuk memiliki negara," ungkapnya.

Baca juga:  Indonesia Rangkul Malaysia Lawan Uni Eropa soal Diskriminasi Sawit

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)