Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Foto: EFE
Fajar Nugraha • 20 November 2024 06:06
Kyiv: Rusia memperingatkan bahwa mereka akan memberikan respons setelah Ukraina menembakkan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat (AS) ke wilayahnya untuk pertama kalinya. Sementara Presiden Vladimir Putin mengeluarkan ancaman nuklir setelah perang selama seribu hari.
Seorang pejabat senior mengatakan kepada AFP bahwa serangan terhadap wilayah Bryansk Rusia pada hari Selasa sebelumnya "dilakukan oleh rudal ATACMS" -- merujuk pada Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat yang dipasok AS.
Berbicara 1.000 hari setelah Rusia menginvasi Ukraina, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan serangan itu menunjukkan negara-negara Barat ingin "menaikkan" konflik.
"Kami akan menganggap ini sebagai fase baru yang kualitatif dari perang Barat melawan Rusia. Dan kami akan bereaksi sesuai dengan itu," kata Lavrov dalam konferensi pers di KTT G20 di Brasil, seperti dikutip AFP, Rabu 20 November 2024.
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit pada Selasa yang menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir, sebuah langkah yang dikutuk Gedung Putih, Inggris, dan Uni Eropa sebagai "tidak bertanggung jawab".
Putin telah menggunakan retorika nuklir selama konflik tersebut tetapi telah menjadi semakin agresif sejak tahun lalu, menarik diri dari perjanjian larangan uji coba nuklir dan perjanjian pengurangan senjata utama dengan AS.
Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh para pemimpin G20 pada pertemuan puncak di Brasil gagal bertindak atas ancaman nuklir Putin, dengan mengatakan bahwa pemimpin Rusia tersebut tidak tertarik pada perdamaian.
Serangan Rusia di wilayah Sumy, Ukraina timur, Senin malam menghancurkan sebuah bangunan tempat tinggal era Soviet dan menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk seorang anak, menurut para pejabat.