Pawai bendera Israel berlangsung di Kota Tua Yerusalem di tahun 2022. (EPA)
Willy Haryono • 5 June 2024 20:14
Yerusalem: Puluhan ribu orang diperkirakan akan melakukan pawai bendera Israel di sejumlah wilayah di Yerusalem pada Rabu, 5 Juni 2024. Pawai tahunan ini digelar dari tahun ke tahun dalam memperingati Hari Yerusalem.
Pawai kerap memicu potensi bentrokan antara warga Israel dan Palestina. Risiko semakin tinggi tahun ini, di tengah masih berkobarnya perang antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza.
Hari Yerusalem merujuk pada berakhirnya perang di tahun 1967 dan dimulainya pendudukan ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang diklaim Israel sebagai "penyatuan kembali" Yerusalem. Padahal, Palestina memandang Yerusalem Timur sebagai calon ibu kota mereka di masa mendatang.
Berbagai acara digelar di Israel dalam merayakan Hari Yerusalem. Salah satu yang paling kontroversial adalah Pawai Bendera, di mana ribuan orang berpawai sambil membawa bendera melewati berbagai wilayah di Yerusalem, termasuk yang dihuni banyak umat Muslim.
Partisipasi pawai bendera Israel meningkat selama bertahun-tahun, dari beberapa siswa yang menemani pemimpin Zionis Rabbi Zvi Yehuda Kook di tahun 1967, menjadi 70.000 warga Israel nasionalis muda yang ikut serta dalam acara dua tahun lalu yang diwarnai kekerasan.
Am KeLavi, sebuah kelompok yang menyelenggarakan pawai, mengatakan pihaknya mengantisipasi antara 60.000 hingga 100.000 orang akan menghadiri acara peringatan tahun ini. Sejumlah anggota keluarga dari sandera yang masih ditahan Hamas diperkirakan hadir.
Pawai tahun lalu, menyusul gencatan senjata setelah lima hari permusuhan antara Israel dan faksi-faksi Palestina, berlangsung tanpa insiden besar, meski ada beberapa serangan terpisah terhadap warga Palestina.
Pada tahun-tahun sebelumnya, para peserta pawai bendera Israel kerap meneriakkan yel-yel kontroversial anti-Palestina, seperti "Matilah orang Arab," dan "Semoga desamu terbakar."
Di tahun 2022, para peserta pawai melakukan aksi kekerasan terhadap penduduk Kota Tua Yerusalem, yang melukai sedikitnya 79 warga Palestina, 28 di antaranya memerlukan perawatan di rumah sakit. Tahun sebelumnya, roket yang ditembakkan Hamas ke Yerusalem memicu permusuhan selama 11 hari.
Rute pawai bendera selalu menjadi sumber kontroversi, baik di Israel maupun di luar negeri. Ada dua rute. Keduanya membawa para pengunjuk rasa dari pusat kota Yerusalem ke Tembok Barat.
Satu rute melewati Gerbang Dung menuju Kota Tua, sedangkan rute kedua melewati Gerbang Damaskus dan menuju Kawasan Muslim.
Baca juga: Pawai Bendera Israel di Yerusalem Berujung Bentrokan dengan Muslim Palestina