Dermaga Buatan AS di Gaza Rusak Dihantam Gelombang Laut Kuat

Kapal perang membawa bantuan di dermaga buatan Amerika Serikat di Gaza. Foto: EFE-EPA

Dermaga Buatan AS di Gaza Rusak Dihantam Gelombang Laut Kuat

Fajar Nugraha • 29 May 2024 06:09

Gaza: Dermaga sementara yang dibangun oleh militer Amerika Serikat (AS) untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi Gaza, dilaporkan pecah akibat gelombang laut yang ganas. Hal tersebut dipastikan oleh Pentagon pada Selasa 28 Mei 2024.

Bencana terbaru yang menimpa upaya pembangunan dermaga tersebut menandai hari-hari yang sangat suram di Gaza, di mana pasukan Israel meningkatkan serangan terhadap kota Rafah hanya dua hari setelah melakukan serangan mematikan yang menewaskan puluhan orang.

“Sayangnya, kita menghadapi badai besar di negara-negara laut lepas, dan kemudian, seperti yang saya sebutkan, sistem cuaca Afrika Utara juga terjadi pada saat yang sama, sehingga menciptakan lingkungan yang tidak optimal untuk beroperasi,” ujar Sabrina Singh, Wakil Sekretaris Pers Pentagon pada konferensi pers, seperti dikutip dari The New York Times, Rabu 29 Mei 2024.

“Para insinyur Angkatan Darat sedang berupaya untuk membangun kembali dermaga tersebut dan para pejabat Departemen Pertahanan berharap dermaga tersebut akan beroperasi penuh hanya dalam waktu seminggu lebih sedikit,” kata Singh.

Pada awal Maret, Presiden Biden mengejutkan Pentagon dengan mengumumkan bahwa militer AS akan membangun dermaga untuk Gaza. Para pejabat pertahanan segera meramalkan bahwa akan ada masalah logistik dan keamanan.

Beberapa hari setelah dermaga mulai beroperasi pada 17 Mei, truk-truk dijarah saat hendak menuju gudang, sehingga memaksa Program Pangan Dunia (WFP) PBB untuk menghentikan operasinya. Setelah para pejabat meningkatkan keamanan, cuaca berubah menjadi buruk. Para pejabat Amerika berharap gelombang laut tidak akan terjadi hingga akhir musim panas.

Pada hari Sabtu, gelombang laut yang deras memaksa dua kapal kecil militer Amerika yang merupakan bagian dari operasi dermaga tersebut mendarat di Israel. Pada hari Minggu, sebagian dermaga terputus total, termasuk area parkir yang lebih luas untuk menurunkan pasokan yang diangkut dengan kapal, kata para pejabat. Bagian itu harus disambungkan kembali.

“Dermaga tersebut sekarang sedang dipindahkan dari pantai Gaza untuk diperbaiki setelah mengalami kerusakan akibat gelombang laut yang ganas,” imbuh Singh.

Selama dua hari ke depan, dermaga itu akan ditarik keluar dan dibawa ke Ashdod, di Israel selatan, untuk diperbaiki.

Dia mengatakan bahwa fakta bahwa dermaga tersebut, yang menelan biaya USD320 juta, mampu menyalurkan 1.000 metrik ton bantuan ke Gaza sebelum pecah, menunjukkan bahwa dermaga tersebut dapat berfungsi.

Kebijakan Gedung Putih tidak mengizinkan pasukan AS mendarat di Gaza, sehingga Pentagon dapat memulai tetapi tidak menyelesaikan misinya.

Dan ketika proyek dermaga tersebut mengalami kesulitan, situasi di Gaza tetap mengerikan. Bahkan sebelum serangan mematikan Israel pada hari Minggu, lebih dari 34.000 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 77.000 orang terluka, menurut pejabat kesehatan di wilayah tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)