Polemik Royalti Musik Dikhawatirkan Matikan Musisi Lokal dan Usaha Kafe

Suasana New Order Coffee di Kota Malang, Jawa Timur/Dok. Instagram @____neworder

Polemik Royalti Musik Dikhawatirkan Matikan Musisi Lokal dan Usaha Kafe

Daviq Umar Al Faruq • 14 August 2025 13:38

Malang: Penarikan royalti musik di kafe dan restoran menuai sorotan pelaku usaha di Kota Malang, Jawa Timur. Mereka menilai kebijakan ini berpotensi mematikan musisi lokal sekaligus memberatkan industri makanan dan minuman (mamin), terutama pelaku usaha kecil.

Marketing New Order Coffee, Khan Dafaa, mempertanyakan mengapa kebijakan tersebut baru diterapkan sekarang, meski aturan hak cipta telah lama ada. Ia khawatir, demi menghindari risiko, banyak kafe memilih tidak memutar lagu Indonesia.

“Kalau ini diributkan terus, dampaknya domino. Masyarakat bisa enggan mendengar lagu lokal, musisi Indonesia akhirnya kehilangan kepercayaan,” ujar Khan, Kamis, 14 Agustus 2025.

Khan mengkritik langkah Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) yang dinilai hanya menyasar tempat-tempat ramai atau besar. Menurutnya, kewajiban membayar royalti menambah beban pelaku usaha di tengah kenaikan harga bahan baku dan keterbatasan pendapatan.

“Kita sudah dipajaki, bahan baku naik, pendapatan terbatas, masih harus bayar karyawan. Kalau ditambah royalti musik, gimana? Saya sebagai pengelola kafe jelas tidak sepakat,” tegas Khan.
 

Baca: Polemik Royalti Musik, Coldiac: Harus Punya Sistem dan Transparansi Jelas

Ia mengaku hingga kini belum menerima surat penarikan royalti, namun mengetahui ada dua kafe di Malang yang sudah terdampak. Untuk menghindari masalah, pihaknya lebih sering memutar lagu luar negeri.

“Di kafe saya tidak ada live music, dan kami lebih sering memutar lagu luar negeri supaya merasa aman,” kata Khan.

Meski begitu, Khan menegaskan tidak menolak hak musisi yang dilindungi undang-undang, asalkan mekanisme penarikannya jelas dan transparan. “Kalau transparan dari awal, ya setuju saja. Tapi kalau sekarang, kita tidak tahu sistemnya, uangnya ke mana, dari hulu ke hilir seperti apa,” ujar Khan.

Ia mengingatkan, ketidakjelasan aturan ini dapat berdampak luas pada keberlangsungan usaha mamin, termasuk UMKM. “Kalau sistemnya tetap tidak jelas, bisa mematikan usaha kecil seperti kafe. Pemerintah dibayar rakyat, tapi kok malah bikin rakyat sengsara,” tutup Khan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)