Ilustrasi. Foto: Freepik.
Houston: Harga minyak merosot pada perdagangan awal Asia pada Selasa, 19 Agustus 2025. Para pelaku pasar mempertimbangkan rencana perundingan tiga arah antara Rusia, Ukraina, dan AS untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang dapat berujung pada pencabutan sanksi terhadap minyak mentah Rusia.
Dikutip dari Investing.com, harga minyak mentah Brent berjangka turun tujuh sen atau 0,11 persen menjadi USD66,53 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk pengiriman September, yang akan berakhir pada Rabu, turun enam sen atau 0,09 persen menjadi USD63,36 per barel.
Kontrak WTI Oktober yang lebih aktif turun sembilan sen atau 0,14 persen menjadi USD62,61 per barel. Harga ditutup sekitar satu persen lebih tinggi pada sesi sebelumnya.
(Ilustrasi. Foto: Unplash)
Perundingan damai Rusia-Ukraina
Setelah pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan sekelompok sekutu Eropa di Gedung Putih pada Senin, Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah unggahan media sosial ia telah menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin dan mulai mengatur pertemuan antara Putin dan Zelenskiy, yang akan diikuti oleh pertemuan puncak trilateral antara ketiga presiden tersebut.
"Hasil yang akan menurunkan ketegangan dan menghilangkan ancaman tarif atau sanksi sekunder akan membuat harga minyak bergerak lebih rendah menuju target rata-rata kami sebesar USD58 per barel pada kuartal IV-25/Q1-26," ujar kepala strategi komoditas di TD Securities Bart Melek dalam sebuah catatan.
Zelensky menggambarkan pembicaraan langsungnya dengan Trump sebagai "sangat baik" dan mengatakan mereka telah membahas kebutuhan Ukraina akan jaminan keamanan AS.
Trump telah mendesak agar perang paling mematikan di Eropa dalam 80 tahun segera diakhiri, tetapi Kyiv dan sekutunya khawatir ia mungkin akan berusaha memaksakan kesepakatan dengan persyaratan Rusia.
"Hasil yang akan membuat AS menekan Rusia dalam bentuk tarif sekunder yang lebih luas terhadap pelanggan minyak Rusia (seperti yang sekarang dihadapi oleh India) niscaya akan mendorong harga minyak mentah ke level tertinggi yang terlihat beberapa minggu lalu," tambah Melek.