Salah satu dapur MBG di Yogyakarta. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim
Ahmad Mustaqim • 25 September 2025 17:03
Yogyakarta: Kasus keracunan usai mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG) terjadi di sejumlah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jumlah kasus sejak Juli lalu sekitar 900.
Mulanya kasus keracunan di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 497 kasus pada Juli lalu. Beberapa pekan kemudian terjadi di Kabupaten Sleman sebanyak 393 kasus. Kemudian diikuti sebanyak 19 kasus di Kabupaten Gunungkidul
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan perlu evaluasi penyajian menu MBG. Ia mengatakan jeda penyajian dan konsumsi menu tak terlampau jauh.
"Masaknya makin malam, dibagikan jam 8 atau 10 (makanannya) ya sudah layu, mesti keracunan," kata Sri Sultan di Yogyakarta, Kamis, 25 September 2025.
Sri Sultan mengatakan beban penyajian yang terjadi di lapangan biasanya dari biasanya 50 porsi ditingkatkan menjadi dua kali lipat atau 100 porsi. Kondisi itu membuat persiapan penyajian menjadi lebih berjarak dengan waktu konsumsi.
Sri Sultan meminta kondisi itu lebih diperhitungkan agar bisa mencegah keracunan. Selain itu, ia juga meminta ada pengawasan di tingkat pemerintah daerah dalam pelaksanaan program MBG.
"(Kalau target menu MBG banyak) harus ditambah tukang masak lagi. Makin pagi berarti makin malam nih bukan makin pagi, nih makin malam. Ya mesti keracunan. Itu sudah logika. Gimana menghindari seperti itu, makan masaknya aja diperbanyak," jelas Sri Sultan.
Ketua DPRD DIY, Nuryadi mengungkapkan perlu peningkatan kehati-hatian dalam penyajian menu MBG. Ia mengatakan langkah itu untuk mencapai apa yang dicita-citakan pemerintah pusat.
"Kalau ada kejadian itu, ya minta untuk ditingkatkan kehati-hatiannya, atau kebersihannya, sehingga justru apa yang diinginkan pemerintah pusat. Dari sisi itu benar-benar menjadi kenyataan. Jangan justru malah, menyebabkan beban masyarakat di daerah," ujarnya.