Menlu Tegaskan Indonesia Siap Bantu Rekonstruksi Gaza Usai Gencatan Senjata

Menteri Luar Luar Negeri RI Sugiono. Foto: Metrotvnews.com

Menlu Tegaskan Indonesia Siap Bantu Rekonstruksi Gaza Usai Gencatan Senjata

Fajar Nugraha • 17 January 2025 18:37

Gaza: Menteri Luar Luar Negeri RI Sugiono menyatakan Indonesia siap melakukan upaya rekonstruksi Gaza. Menlu Sugiono menilai kesepakatan gencatan senjata yang terjadi antara Hamas-Israel menjadi sebuah momentum besar bagi Palestina.

Diketahui bersama bahwa 15 Januari kemarin disampaikan bahwa sudah ada kesepakatan mengenai kencatan senjata di Gaza. Indonesia menyambut itu dengan satu harapan yang besar merupakan sesuatu juga yang perlu disyukuri.

“Ini merupakan sebuah momentum yang besar bagi terciptanya perdamaian di Palestina. Kita berharap sampai nanti kesepakatan ini efektif  19 Januari, semua pihak, dua belah pihak, itu memegang kesepakatannya mereka masing-masing sehingga tidak ada lagi hal-hal yang dapat menghambat terlaksananya gencatan senjata kali ini,” ujar Menlu Sugiono, saat ditemui di kantor Kementerian Luar Negeri RI, di Jakarta, Jumat 17 Januari 2025.

“Seperti yang saya juga telah sampaikan pada kesempatan PPTM (Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri) yang lalu, bahwa konflik ini sudah berlaku sangat lama dan sudah terlalu banyak. Sudah terlalu banyak korban jiwa dan terlalu banyak juga korban material dari konflik yang berlangsung selama hampir 500 hari ini dan saya kira (gencatan senjata ini) merupakan sesuatu yang perlu kita syukuri dan kita sambut baik,” imbuh Menlu Sugiono. 

Lebih lanjut Menlu Sugiono mengatakan bahwa gencatan senjata ini merupakan awal dari masa depan baru-baru terciptanya perdamaian.

Menlu menyebutkan, Indonesia berpendirian bahwa perdamaian yang kemanen itu akan tercipta jika solusi dua negara itu tercapai. 

“Indonesia juga siap untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka mendukung perbaikan untuk rekonstruksi di Gaza.  Kemudian kita juga siap jika dibutuhkan untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian jika diinginkan, diharapkan, atau diminta oleh PBB,” kata Menlu Sugiono.

“Yang pasti saya juga ingin mengambil peran aktif dalam rangka membantu mencapai kemerdekaan Palestina,” tegas Menlu Sugiono.

Dinamika gencatan senjata

Setelah diumumkan pada 15 Januari 2025, gencatan senjata antara Hamas-Israel masih dihadapkan pada gangguan.

Terakhir, Israel masih membahas untuk meratifikasi gencatan senjata karena ada penolakan dari menteri-menteri sayap kanan Negara Yahudi tersebut.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pun memerintahkan agar kabinet memberikan ratifikasi dan akan mengumumkan terkait kesepakatan ini.

Gencatan senjata Hamas-Israel akan efektif berlaku pada 19 Januari. Melalui kesepakatan ini, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel dan tahanan Palestina akan dibebaskan.

Selain itu, akan ada penarikan mundur pasukan Israel dari Koridor Philadelphia dan juga dibukanya jalur perbatasan agar 600 bantuan kemanusiaan bisa masuk setiap harinya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)