BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Ilustrasi potensi cuaca hujan. (MI/Rommy Pujianto)

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Atalya Puspa • 14 April 2025 11:10

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memantau perkembangan cuaca nasional. BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.

Salah satu faktor utama yang menjadi sorotan adalah keberadaan bibit siklon tropis 96S. Saat ini, bibit siklon itu terdeteksi di Laut Arafura bagian barat, tepatnya di barat daya Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

“Bibit siklon ini terpantau memiliki kecepatan angin maksimum 25 knot dan tekanan udara sebesar 1004 hPa, serta bergerak ke arah barat daya,” demikian keterangan BMKG, Senin, 14 April 2025.

Keberadaan sistem ini memberikan dampak signifikan terhadap potensi cuaca buruk. Khususnya, di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku bagian selatan, dan Papua Selatan.

Selain memicu hujan deras, bibit siklon tropis 96S menyebabkan peningkatan tinggi gelombang laut di sekitar pusat sirkulasinya. Sehingga, perlu menjadi perhatian masyarakat dan pihak terkait, terutama yang beraktivitas di wilayah pesisir dan laut.

BMKG juga menginformasikan hingga sepekan ke depan, potensi curah hujan tinggi masih berlangsung di sejumlah wilayah. Terutama, Indonesia bagian selatan dan timur. 
 

Baca: 33 Wilayah di Jawa Tengah Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hari Ini

“Kondisi ini didukung oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) secara spasial, serta pengaruh dari gelombang atmosfer seperti Gelombang Rossby Ekuatorial, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Low Frequency,” jelas BMKG.

Kombinasi dari fenomena atmosfer tersebut memicu pembentukan awan konvektif yang dapat menimbulkan hujan dengan intensitas tinggi. Hujan lebat berpotensi terjadi di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan. Sementara angin kencang diprediksi melanda wilayah Maluku dan NTT.

Di sisi lain, sejumlah daerah di Indonesia mulai memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan menuju musim kemarau. Menurut BMKG, masa transisi ini ditandai dengan cuaca yang dinamis dan cepat berubah. “Potensi hujan tiba-tiba disertai angin kencang dan kilat/petir pada siang atau sore hari masih mungkin terjadi,” ujar BMKG. Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat dan kondisi cuaca yang bervariasi secara spasial.

Untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengeluarkan imbauan:
  1. Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
  2. Menjauhi area terbuka saat terjadi hujan petir, serta menghindari berteduh di bawah pohon atau bangunan yang berisiko roboh.
  3. Berhati-hati di jalan raya yang licin akibat hujan.
  4. Siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

BMKG juga mengingatkan agar masyarakat terus memantau informasi cuaca terkini. Yakni, melalui kanal resmi seperti situs web atau media sosial.

“Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru. Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan,” demikian informasi yang dibeberkan BMKG.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)