PM Paetongtarn Hadapi Mosi Tidak Percaya di Parlemen Thailand

PM Thailand Paetongtarn Shinawatra. (Anadolu Agency)

PM Paetongtarn Hadapi Mosi Tidak Percaya di Parlemen Thailand

Willy Haryono • 26 March 2025 07:45

Bangkok: Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra pada hari Rabu ini, 26 Maret 2025, akan menjadi subjek mosi tidak percaya di parlemen, dalam ujian awal bagi persatuan koalisi yang berkuasa setelah dua hari interogasi intens oleh oposisi.

Paetongtarn, 38, menjadi perdana menteri termuda Thailand pada bulan Agustus dan meski mendapat peringkat suam-suam kuku dalam jajak pendapat dan kritik keras selama debat kecaman yang disiarkan televisi.

Mengutip dari The Straits Times, PM Paetongtarn diperkirakan menang dalam pemungutan suara, tanpa tanda-tanda perselisihan terbuka dalam aliansi 11 partainya.

Ia menghadapi sejumlah tuduhan di parlemen pekan ini, mulai dari salah urus ekonomi dan penggelapan pajak hingga lebih memihak keluarganya yang kaya dan membiarkan ayahnya yang berkuasa Thaksin Shinawatra ikut campur dalam pemerintahan, meski para analis mengatakan kecaman tersebut tidak mungkin melemahkan pemerintahannya.

Koalisinya menguasai 320 dari 500 kursi di majelis rendah dan mosi terhadap perdana menteri akan membutuhkan dukungan lebih dari separuh anggota parlemen yang hadir agar berhasil.

Partai Rakyat oposisi, partai terbesar di parlemen, mengarahkan banyak serangannya pada hubungan dekat Paetongtarn dengan ayahnya, mantan perdana menteri miliarder yang terpolarisasi yang dilarang memegang jabatan karena dihukum karena konflik kepentingan dan penyalahgunaan kekuasaan yang membuatnya mengasingkan diri selama 15 tahun.

Thaksin telah menjadi tokoh penting dalam politik Thailand selama 24 tahun dan kembali ke rumah pada tahun 2023. Dia menghabiskan enam bulan dalam tahanan di rumah sakit di bawah pemerintahan yang dipimpin oleh Partai Pheu Thai yang didirikannya, sebelum dibebaskan bersyarat dan menyatakan bahwa dia pensiun dari politik.

Paetongtarn, anggota keempat keluarga Shinawatra yang memegang jabatan teratas, membantah tuduhan yang ditujukan kepadanya selama debat dan telah berulang kali mengatakan bahwa dia hanya menerima nasihat dari ayahnya.

"Saya melakukan ini dengan kemampuan terbaik saya. Saya juga putri Thaksin Shinawatra, saya katakan ini dengan bangga," kata Paetongtarn dalam pernyataan penutupnya pada hari Selasa.

"Saya meminta Anda semua untuk menilai keterampilan dan upaya saya sebagai perdana menteri. Kritik harusnya tentang pekerjaan. Itu akan lebih bermanfaat bagi parlemen dan negara ini," sambungnya.

Baca juga:  Diangkat Jadi Penasihat Danantara, Seberapa Sukses Ekonomi Thailand di Bawah Thaksin?

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)