Tiongkok Tuding AS Lakukan ‘Pencemaran Nama Baik' di Forum Shangri-La

Menhan AS Pete Hegseth dalam Dialog Shangri-La di Singapura, 31 Mei 2025. (EPA-EFE)

Tiongkok Tuding AS Lakukan ‘Pencemaran Nama Baik' di Forum Shangri-La

Willy Haryono • 1 June 2025 21:26

Beijing: Tiongkok memprotes Amerika Serikat (AS) atas tindakan "pencemaran nama baik" yang dilakukan Menteri Pertahanan Pete Hegseth di forum pertahanan Dialog Shangri-La di Singapura pada Sabtu kemarin.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh Hegseth sengaja mengabaikan seruan perdamaian dari negara-negara di kawasan.

Beijing menolak keras pernyataan Hegseth yang menyebut Negeri Tirai Bambu sebagai ancaman di Indo-Pasifik, menggambarkan komentarnya di Dialog Shangri-La di Singapura pada Sabtu kemarin sebagai pernyataan "menyedihkan" dan "dimaksudkan untuk menabur perpecahan."

Dalam pertemuan di Singapura itu, Hegseth juga sempat mengatakan bahwa Tiongkok hendak menginvasi Taiwan di tahun 2027.

"Hegseth sengaja mengabaikan seruan perdamaian dan pembangunan oleh negara-negara di kawasan tersebut, dan sebaliknya menggembar-gemborkan mentalitas Perang Dingin untuk konfrontasi blok, menjelekkan Tiongkok dengan pencemaran nama baik, dan secara keliru menyebut Tiongkok sebagai 'ancaman,’” kata Kemenlu Tiongkok, dikutip dari AsiaOne, Minggu, 1 Juni 2025.

Hegseth telah meminta sekutu di kawasan Indo-Pasifik untuk menghabiskan lebih banyak uang untuk pertahanan usai memperingatkan tentang ancaman "nyata dan berpotensi segera" dari Tiongkok.

"Amerika Serikat telah mengerahkan persenjataan ofensif di Laut China Selatan dan terus mengobarkan api serta menciptakan ketegangan di Asia-Pasifik, yang mengubah kawasan itu menjadi tong mesiu," tambah Kemenlu Tiongkok.

Sebagai bagian dari hubungan pertahanan Washington yang telah lama terjalin dengan Filipina, militer AS tahun ini mengerahkan peluncur Typhon yang dapat menembakkan rudal untuk menyerang target di Tiongkok dan Rusia dari Pulau Luzon.

Tiongkok dan Filipina memperebutkan kedaulatan atas beberapa pulau dan atol di Laut China Selatan, seiring meningkatnya pertikaian maritim antara penjaga pantai kedua negara di perairan sengketa tersebut.

Dalam pidatonya di Shangri-La pada Sabtu kemarin, Hegseth mengatakan setiap upaya Tiongkok untuk menaklukkan Taiwan "akan mengakibatkan konsekuensi yang menghancurkan."

Sebelumnya, Tiongkok telah beberapa kali menyatakan tekad untuk "menyatukan kembali" Taiwan, dengan kekerasan jika memang diperlukan.

Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Beijing, dengan mengatakan hanya rakyat yang dapat menentukan masa depan mereka sendiri.

Baca juga:  Menhan AS Tuduh Tiongkok Berencana Invasi Taiwan pada 2027

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)