M. Iqbal Al Machmudi • 5 June 2025 11:43
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut angka stunting pada 2024 turun menjadi 19,8% atau masih ada sekitar 4,4 juta balita yang masih mengalami stunting. Namun, penurunan dianggap lebih baik 1,7% ketimbang prevalensi stunting pada 2023, dengan 21,5%
Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kemenkes, Asnawi Abdullah mengatakan penurunan dari 4,8 juta menjadi 4,4 juta. Atau, menurun angka stunting 357.705 balita.
"Indonesia berhasil menurunkan angka stunting dari angka 37,2% pada tahun 2013 menjadi 19,8% di 2024. Kita harapkan tren ini terus membaik di tahun-tahun yang akan datang," kata Asnawi dalam konferensi pers Hasil Survei Status Gizi Indonesia, Kamis, 5 Juni 2025.
Sementara itu, target yang diamanahkan setiap tahun di angka 325 ribu. Pencegahan stunting melampaui angka itu, yakni mencapai 377 ribu.
"Artinya melampaui target yang diamanahkan oleh Bappenas setiap tahun. Penurunan angka
stunting diterlihat juga pada prevalensi wasting dan overweight. Namun yang menjadi caratan di underweight ini sedikit naik dibandingkan tahun 2023 dari 15,9 naik menjadi 16,8," ungkapnya.
Asnawi menyebut referensi kategori angka
stunting di Indonesia, masih dalam kategori prevalensi, kategori menengah. Begitu juga wasting kita sudah masuk ke kategori menengah. Sementara di angka overweight kita sudah masuk ke dalam kategori rendah.
Stunting Menurut Umur
Kemenkes menyebut berhasil menurunkan prevalensi
stunting di kelompok usia 1 tahun. Angkanya sudah mencapai 11%. Namun ada peningkatan sampai usia 2,5 tahun dan pola menurun kembali di usia 3, 4, dan 5 tahun.
"Pola ini juga terlihat di 2023. Ada periode-periode yang angka prevalensi
stunting relatif tinggi. Namun, penurunan prevalensi tahun 2024 itu sangat terlihat di usia 0 sampai 6 bulan dibandingkan tahun 2023," ujar Asnawi.
Kemudian pola yang juga terlihat ada penurunan yang cukup besar di antara usia 14 sampai 24 bulan dibandingkan dengan tahun 2023.
"Prevalensi
stunting baru yaitu umur 0 sampai 5 bulan. Bila kita bandingkan dengan tahun 2023 berhasil menurunkan prevalensi
stunting untuk usia 0 sampai 6 bulan mencapai 10 persen," pungkasnya.