Gerhana Matahari parsial. (Dok. NASA)
Riza Aslam Khaeron • 21 September 2025 13:20
Jakarta: Hari ini, Minggu, 21 September 2025, fenomena gerhana matahari parsial akan terjadi dan dapat disaksikan dari sejumlah wilayah di belahan bumi selatan, terutama di wilayah Samudra Pasifik bagian selatan. Meskipun gerhana ini tidak terlihat dari Indonesia, fenomena ini tetap menjadi perhatian para astronom dan pengamat langit di berbagai belahan dunia.
Berikut jadwal dan daftar negara yang bisa melihat gerhana matahari:
Melansir Time and Date, gerhana matahari parsial ini akan dimulai pada pukul 17.29 UTC dan berakhir pada pukul 21.53 UTC. Waktu puncaknya diperkirakan terjadi pada 19.42 UTC.
Jika dikonversi ke waktu Indonesia bagian barat (WIB), maka gerhana akan berlangsung mulai Senin dini hari, 22 September 2025 pukul 00.29 WIB hingga 04.53 WIB, dengan puncak sekitar pukul 02.42 WIB. Karena berlangsung sebelum matahari terbit, maka fenomena ini tidak akan tampak dari wilayah Indonesia.
Berikut adalah negara-negara dan wilayah yang akan dapat menyaksikan gerhana matahari parsial ini (beberapa hanya sebagian wilayah saja):
Samoa Amerika
Antarktika (sebagian wilayah pesisir)
Australia (terutama bagian timur seperti Sydney, Tasmania, dan Pulau Lord Howe)
Kepulauan Cook
Fiji
Polinesia Prancis
Kiribati
Kaledonia Baru
Selandia Baru, termasuk Kepulauan Chatham (gerhana tampak saat matahari terbit tanggal 22 September)
Niue
Pulau Norfolk
Samoa
Kepulauan Solomon
Tokelau
Tonga
Tuvalu
Vanuatu
Wallis dan Futuna
Negara-negara tersebut akan mengalami intensitas gerhana yang berbeda-beda tergantung pada posisi geografisnya. Beberapa kota akan melihat cakupan matahari lebih besar daripada yang lain.
Meskipun tidak dapat disaksikan langsung dari Indonesia, gerhana matahari parsial pada 21 September 2025 tetap menarik untuk diikuti secara daring melalui siaran langsung observatorium internasional. Fenomena ini menjadi pengingat akan keteraturan dan keindahan sistem tata surya yang dapat dihitung dengan sangat presisi.