166 Anak di Kota Yogyakarta Suspek Campak Sepanjang 2025

Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mencatat ratusan anak suspek atau diduga mengalami campak. Dari dugaan kasus itu dilakukan pemeriksaan di laboratorium. 

"Terhitung sejak Januari sampai Agustus, ada 166 anak yang suspek campak. Gejalanya seperti ruam kemerahan dan demam," kata Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah dihubungi, Jumat, 19 September 2025. 

Ia mengatakan 166 suspek campak itu diambil sampel dan dites di Laboratorium Kesehatan DIY. Hasil ratusan sampel tersebut diketahui ada 6 positif campak. "Dari temuan kasus campak tersebut semua sudah dalam kondisi baik dan sudah sembuh," ujar Lana. 

Meski ditemukan kasus campak, ia mengatakan kondisi di Kota Yogyakarta masih aman dan terkendali. Lana mengatakan petugas kesehatan selalu melakukan deteksi dini dan pencegahan. 
 

Baca: Kasus Campak di Kabupaten Bekasi Menurun

"Tindakan deteksi dini sudah berjalan terus. Sampai saat ini campak masih kami amati trennya," kata Lana. 

Lana mengungkapkan vaksinasi mencegah campak juga dilakukan pada balita beberapa bulan dan dosis kedua atau booster pada usia 18 bulan. Vaksinasi juga dilakukan pada anak-anak usia sekolah dasar (SD). 

"Capaian vaksinasi campak di Kota Yogyakarta di atas 96 persen lebih, atau di atas target nasional sebesar 95 persen," ujar ucap Lana. 

Lana menambahkan, masih ada sekitar 3 persen kelompok masyarakat yang menolak anaknya divaksin campak. Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan untuk mendekati masyarakat yang masih menolak vaksin tersebut. 

"Pendekatan sudah kami lakukan melibatkan MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan tokoh agama. Tapi sejauh ini masih aman kondisi di Yogyakarta," ucapnya.