Matrikulasi Sekolah Rakyat Berlangsung 3 Bulan

Siswa Sekolah Rakyat di Jakarta Timur. Foto: Metro TV/Dashyauly Hutauruk

Matrikulasi Sekolah Rakyat Berlangsung 3 Bulan

Despian Nurhidayat • 28 July 2025 08:55

Jakarta: Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di 63 titik pertama Sekolah Rakyat sudah memasuki minggu kedua dan akan segera berakhir. Persiapan Sekolah Rakyat akan dilanjutkan ke tahap matrikulasi dilaksanakan selama sekitar tiga bulan.

"Kami minta kepada tim kurikulum untuk mempersiapkan dengan baik matrikulasi yang tiga bulan itu, ya karena matrikulasi ini menjadi titik krusial yang pertama buat kita semua," ungkap Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam Sosialisasi Program Persiapan Sekolah Rakyat, dilansir dari keterangan resmi, Senin, 28 Juli 2025.

Gus Ipul menjelaskan masa persiapan yang panjang bukan karena keterlambatan. Tapi, Sekolah Rakyat membutuhkan fondasi yang kuat secara mental, akademik, sosial dan karakter. 

"Agar tranformasi anak bisa terjadi secara menyeluruh dan berkelanjutan," kata Gus Ipul kepada kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat.
 

Baca juga: Sekolah Rakyat, Solusi Pemerataan Pendidikan atau Ancaman Kesenjangan Sosial Baru?

Ada beberapa hal yang menyebabkan masa persiapan Sekolah Rakyat dilakukan lebih lama. Yaitu karakter siswa yang beragam, adaptasi terhadap sistem berasrama dan disiplin tinggi, membentuk bounding antar siswa serta antar guru dan tenaga pendidik (Tendik), pemetaan level akademik, dan penguatan nilai dasar sekolah.

Gus Ipul juga menyampaikan beberapa hal penting dalam masa persiapan yang perlu diperhatikan kepala sekolah, guru dan tenaga pendidik. Hal pertama adalah bersikap sabar. 

'Kita tidak sedang mendirikan bangunan fisik, kita sedang membangun peradaban dimulai dari anak-anak yang dididik  dengan kasih sayang, kedisiplinan dan nilai-nilai luhur kebangsaan, untuk itu sabar terhadap kekurangan-kekurangan yang ada itu adalah menjadi hal yang sangat penting," ujar dia.

Gus Ipul mengajak kepala sekolah, guru, dan tenaga didik untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan, menghadirkan rasa aman, dan memanusiakan. Ia menegaskan di Sekolah Rakyat, perbedaan bukan alasan untuk saling membenci tetapi peluang untuk belajar bersama. 

Para kepala sekolah, guru, dan tendik juga harus konsisten terhadap aturan, norma dan tindakan. Semua yang dilihat siswa berasal dari role model yaitu orang-orang yang menjadi orang tua di Sekolah Rakyat. Guru, wali asuh, wali asrama, dan tendik yang menjadi kompas moral siswa.

Hal yang tidak kalah penting adalah menghadirkan hati dalam proses pendidikan siswa Sekolah Rakyat. Anak-anak kita tidak hanya belajar tentang sains dan matematika, tetapi juga tentang empati, kolaborasi dan kemanusiaan.

"Inilah pendidikan sejati yang menyentuh akal dan menghidupkan hati, maka itu kita hadirkan hati kita, kita mengajar dengan hati, kita mendidik dengan hati, kita mengamankan mereka dengan hati," tuturnya.

Selama masa persiapan, penting untuk merekam semua kondisi siswa baik fisik, mental dan akademik. Evaluasi dilakukan secara berkala, tercatat, terukur, dan berprogres. "Ingat itu, catatlah apa yang kamu kerjakan dan kerjakan apa yang kamu catat," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)