73 Haji Asal Jawa Barat Meninggal di Tanah Suci

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Propinsi Jawa Barat, Boy Hari Novian.

73 Haji Asal Jawa Barat Meninggal di Tanah Suci

Roni Kurniawan • 14 July 2025 18:09

Bandung: Pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 bagi jemaah asal Jawa Barat telah resmi rampung dan berjalan dengan lancar. Proses pemberangkatan dan pemulangan dilakukan melalui dua embarkasi utama, yaitu Embarkasi Bekasi dan Embarkasi Kertajati, yang masing-masing menangani ribuan jemaah dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat.

Menurut Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Boy Hari Novian, data dari Embarkasi Bekasi tercatat sebanyak 61 kloter dengan total 26.620 jemaah diberangkatkan ke Tanah Suci. Sementara itu, jumlah jemaah yang telah kembali ke Tanah Air sebanyak 26.563 orang.

"Kalau dari Embarkasi Kertajati, sebanyak 28 kloter diberangkatkan dengan jumlah jemaah mencapai 12.406 orang, dan 12.383 jemaah telah kembali ke Indonesia," kata Boy di kantor Kemenag Jabar, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Senin, 14 Juli 2025.

Ia menuturkan, selama pelaksanaan ibadah haji sejumlah jemaah mengalami gangguan kesehatan hingga wafat. Diakuinya, dari Embarkasi Bekasi sebanyak 52 jemaah wafat di Arab Saudi dan 5 orang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Jemaan yang berangkat dari Embarkasi Kertajati, tercatat 21 orang yang wafat, dan 1 orang masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi," katanya.
 

Baca: 12 Anggota Jemaah Haji Debarkasi Surabaya Pulang Mandiri

Boy memastikan, seluruh jemaah yang masih dirawat atau belum kembali ke tanah air tetap menjadi tanggungan jawab secara penuh pemerintah. Ia mengaku, penanganan dilakukan melalui Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah dengan pemantauan rutin oleh petugas penanggung jawab (PIC) yang bekerja sama dengan kantor wilayah dan pemerintah daerah asal jemaah.

"Menurut sertifikat kematian yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi, penyebab utama wafatnya para jemaah adalah serangan jantung dan penyakit kardiovaskular. Meski suhu di Arab Saudi sempat menyentuh 49 sampai 50 derajat celcius, tidak ditemukan kasus kematian yang disebabkan langsung oleh faktor cuaca disana," bebernya.

Akan tetapi diakui Boy, kondisi cuaca ekstrem menjadi tantangan tersendiri bagi jemaah asal Jabar yang terbiasa dengan iklim sejuk. Kelelahan setelah melaksanakan rangkaian ibadah seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melempar jumrah di Mina, serta ibadah-ibadah sunah lainnya, juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan.

"Tapi alhamdulillah, secara keseluruhan pelaksanaan ibadah haji berjalan dengan baik dan lancar. Para jemaah merasa puas dan bersyukur karena berhasil menunaikan rukun dan wajib haji secara sempurna," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)