PPATK Catat Lebih 1 Juta Orang Transaksi Judol, Mayoritas Berusia 20-40 Tahun

Jakarta: Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, memaparkan data orang yang bertransaksi judi online (judol) sepanjang Januari-Maret atau kuartal pertama 2025. Jumlahnya mencapai jutaan lebih orang.

"Jika kita lihat dari total pemain di Q1 (kuartal pertama), Januari sampai bulan Maret 2025, ada 1.066.000 pemain yang main, yang melakukan transaksi terkait dengan judi online," kata Ivan dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Mei 2025.

Ivan menyebut 71 persen dari jutaan orang itu berpenghasilan Rp5 juta ke bawah. Ivan menganalisa mereka adalah kalangan yang masih membutuhkan penghasilan untuk kepentingan lain.
 

Baca juga: PPATK: Perputaran Uang Judol Kuartal I 2025 Mencapai Rp47 Triliun

Ivan memaparkan pada kuartal pertama 2025 itu pula sudah ada transaksi atau deposit judol masuk Rp6,2 triliun. Meski besar, angka itu disebut jauh lebih sedikit dibanding kuartal pertama tahun 2024.

"Di periode Januari sampai Maret tahun 2024, itu terjadi Rp15 triliun deposit. Jadi, masyarakat mendepositkan uang untuk melakukan judi online itu Rp15 triliun di tahun lalu, 3 bulan pertama tahun lalu. Sekarang berhasil ditekan sampai Rp6,2 triliun," bebernya.

Ivan menyampaikan statistik pemain judol. Menurutnya, hingga kuartal pertama 2025 terdapat 400 pemain usia di bawah 17 tahun. Paling banyak usia 20-30 tahun dengan jumlah 396 ribu orang. Lalu, disusul mereka yang berusia 31 sampai 40 tahun sejumlah 395 ribu orang.

"Jadi, ini sudah menyasar kepada segmen umur mana pun juga kepada profesi mana pun," ujarnya.