Ilustrasi pemeriksaan kesehatan gratis di PKM Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (MGN/Arif Ferdian)
Achmad Zulfikar Fazli • 14 October 2025 06:11
Jakarta: Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuing Raka mencanangkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program ini bagian dari Asta Cita untuk mewujudkan rakyat Indonesia yang sehat, produktif, dan terlindungi sejak dini.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada berbagai kelompok usia, seperti pemeriksaan ulang tahun, pemeriksaan sekolah, hingga pemeriksaan untuk ibu hamil dan balita. Pemeriksaan dilakukan di puskesmas dengan mendaftar melalui Aplikasi Satusehat Mobile atau WhatsApp Chatbot Kemenkes di 0811-10-500-567.
"Presiden telah memutuskan program ini akan dimulai pada 10 Februari di puskesmas serta klinik yang sudah bekerja sama dengan BPJS,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.
Jenis Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Tujuan Cek Kesehatan Gratis ini adalah deteksi dini penyakit untuk mencegah komplikasi dan kematian, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, serta menghindari biaya pengobatan yang lebih besar di masa depan. Pemerintah membagi dalam berbagai jenis pemeriksaan kesehatan gratis, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia.
Berikut jenis pemeriksaan kesehatan gratis yang diberikan:
- Bayi Baru Lahir
Jenis pemeriksaan yang akan diberikan untuk bayi baru lahir, meliputi deteksi dini hormon tiroid, G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency atau defisiensi enzim G6PD), penyakit jantung bawaan, dan skrining untuk memantau pertumbuhan anak.
- Balita dan Anak Prasekolah
Jenis pemeriksaan yang akan diberikan, meliputi skrining tuberkulosis (penyakit infeksi paru), pemeriksaan pendengaran, penglihatan, dan kondisi gigi. Jika diperlukan, akan dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi thalasemia (kelainan darah) dan diabetes melitus (penyakit gula darah tinggi).
- Remaja dan Dewasa
Untuk remaja dan dewasa, pemeriksaan yang akan diberikan meliputi tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, pemantauan risiko kardiovaskular (masalah terkait jantung dan pembuluh darah), fungsi paru untuk mendeteksi tuberkulosis dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), serta deteksi dini kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus.
- Lansia
Lansia akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan fungsi indra (pendengaran, penglihatan), kesehatan jiwa, hati, geriatri (penilaian kesehatan orang tua), deteksi gangguan kardiovaskular, paru, dan kanker.
Deteksi Dini Kanker dan Kesiapan Anggaran
Selain pemeriksaan kesehatan umum, program ini mencakup skrining kanker bagi masyarakat berusia di atas 40 tahun. Fokus utama adalah deteksi kanker payudara dan serviks pada perempuan, serta kanker paru dan kolorektal pada laki-laki.
Menkes mengungkapkan anggaran awal yang disiapkan untuk program mencapai Rp4,7 triliun. Namun, jumlah tersebut sempat mengalami penyesuaian lantaran adanya berbagai prioritas pengeluaran negara.
“Anggaran awalnya Rp4,7 triliun, tetapi ada beberapa pemotongan karena banyak prioritas belanja negara lainnya. Namun, untuk tahap awal program ini, dananya sudah tersedia. Jika ke depan masih kurang, kita akan mengajukan tambahan,” jelas Menkes.
36 Juta Orang Cek Kesehatan Gratis
Menkes mengatakan data terkini menunjukkan sudah ada sekitar 40 juta orang yang mendaftar Cek Kesehatan Gratis dan 36 juta orang sudah diperiksa kesehatannya. Masalah terbanyak berupa sakit gigi.
"Sudah ada hasilnya. sudah kelihatan masalah kesehatannya di mana, dan dari 36 juta ini yang paling banyak adalah sakit gigi, tekanan darah tinggi, dan gula darah, itu yang mesti dilakukan pengobatan lebih nih," kata Menkes saat jumpa pers di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Pangsar Soedirman, Jakarta, dilansir dari Antara, Selasa, 7 Oktober 2025.
Menkes menjelaskan CKG adalah inisiatif dari negara guna menjaga agar warga Indonesia tetap sehat dan tidak sampai masuk ke rumah sakit. Dia menyebut semua penyakit berat, seperti kanker, sakit jantung, tidak serta merta ada, namun ada tanda-tandanya beberapa tahun sebelum penyakit semakin parah.
"Biasanya paling gampang darah tinggi, gula darah tinggi atau kolesterol orang Indonesia itu didiemin, sudah kena stroke, kena jantung nah itu sebabnya kenapa Cek Kesehatan Gratis dijalankan," kata Menkes.
Penyakit Terbanyak
Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maria Endang Sumiwi, menjelaskan, terdapat lima gangguan kesehatan yang ditemukan pada bayi baru lahir. Meliputi kelainan saluran empedu, berat lahir rendah, penyakit jantung bawaan kritis, dan hipotiroid kongenital.
"Dan defisiensi enzim G6PD (kelainan yang menyebabkan tubuh kekurangan enzim pelindung sel darah merah)," kata Endang dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 19 September 2025.
Sedangkan gangguan kesehatan yang ditemukan pada anak balita ialah gigi karies, anemia, stunting, gizi kurang, dan perkembangan tidak normal.
Dari hasil pemeriksaan masyarakat dewasa, lima masalah kesehatan tertinggi adalah kurangnya tingkat aktivitas fisik, karies gigi (gigi berlubang), obesitas sentral, kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas, serta hipertensi.
Endang mengimbau masyarakat memanfaatkan CKG. Sehingga, diketahui masalah kesehatan agar bisa ditangani sejak dini.
"Kalau sudah diketahui hasilnya dan harus diobati, obatnya harus diminum untuk mencegah penyakit yang lebih berat," ungkap Endang.
Endang mengimbau masyarakat menerapkan pola hidup sehat. Warga juga diminta menjaga asupan makanan sehat.
CKG merupakan program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto dalam upaya membangun sistem kesehatan yang adil, menyeluruh, dan fokus pada pencegahan.