Presiden Kassym-Jomart Tokayevi. Foto: The New York Times
Fajar Nugraha • 7 November 2025 10:59
Astana: Lebih dari 33 tahun setelah menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Israel, Kazakhstan mengatakan akan bergabung dengan apa yang disebut Kesepakatan Abraham, yang meresmikan hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab.
Pengumuman ini disampaikan pada hari Kamis menjelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan para pemimpin negara-negara Asia Tengah.
“Aksesi yang kami antisipasi terhadap Kesepakatan Abraham merupakan kelanjutan yang wajar dan logis dari arah kebijakan luar negeri Kazakhstan – yang didasarkan pada dialog, saling menghormati, dan stabilitas regional,” kata pemerintah Kazakhstan dalam sebuah pernyataan, menurut kantor berita AFP, dikutip dari Al Jazeera, Jumat 7 November 2025.
Sebelumnya pada hari itu, utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, telah mengumumkan bahwa negara lain akan bergabung dalam kesepakatan normalisasi tanpa mengidentifikasi negara tersebut.
"Kesepakatan Abraham sangat penting. Saya akan terbang kembali ke Washington malam ini karena kami akan mengumumkan, malam ini, satu negara lagi yang bergabung dengan Kesepakatan Abraham," kata Witkoff.
Belum jelas bagaimana bergabungnya Kazakhstan ke dalam kesepakatan ini akan memengaruhi hubungan Kazakhstan-Israel yang telah terjalin. Kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1992, tak lama setelah Kazakhstan merdeka dari Uni Soviet.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Kazakhstan pada tahun 2016, dan kedua negara memiliki beberapa perjanjian bilateral.
Pengumuman ini muncul di saat Trump mempromosikan dirinya sebagai pembawa damai setelah menjadi penengah gencatan senjata yang gigih di Gaza, terlepas dari kekerasan mematikan yang terus-menerus dilakukan Israel terhadap warga Palestina dan meningkatnya serangan Israel di Lebanon.
Kazakhstan tampaknya sedang berupaya mempererat hubungannya dengan AS seiring kunjungan Presiden Kassym-Jomart Tokayevi ke Washington. Pada hari Kamis, kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama terkait mineral penting.