Partai Demokrat AS Gagal Sahkan Resolusi Terkait Perang Israel di Gaza

Gedung Senat Amerika Serikat. Foto: Anadolu

Partai Demokrat AS Gagal Sahkan Resolusi Terkait Perang Israel di Gaza

Muhammad Reyhansyah • 27 August 2025 15:18

Washington: Perpecahan tajam di tubuh Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) kembali terlihat pada Selasa, 26 Agustus 2025, setelah partai gagal meloloskan dua resolusi yang saling bersaing terkait sikap resmi mereka terhadap perang Israel di Jalur Gaza.

Sebuah resolusi awal yang menyerukan arus bebas bantuan kemanusiaan, penghentian perang, dan solusi dua negara sempat lolos mulus di panel resolusi Komite Nasional Demokrat (DNC). Namun, Ketua DNC Ken Martin secara mengejutkan menarik kembali resolusi tersebut untuk memberi ruang “mencapai konsensus” setelah resolusi tandingan yang lebih progresif ditolak.

Dikutip dari Anadolu, Rabu, 27 Agustus 2025, resolusi progresif, yang diperkenalkan oleh aktivis muda Allison Minnerly dari Florida, menuntut embargo senjata terhadap Israel, gencatan senjata segera, dan pengakuan Palestina.

Ia menegaskan langkah itu lebih sesuai dengan aspirasi basis pemilih Demokrat, yang banyak menentang dukungan militer AS terhadap Israel.

“Ini momen yang membutuhkan kepemimpinan dan keberanian mendengar. Kita tidak cukup hanya menyerukan gencatan senjata, tetapi juga harus menguraikan tindakan nyata,” kata Minnerly disambut tepuk tangan meriah.

Namun, resolusi itu akhirnya ditolak lewat voting suara. Usulan amandemen untuk membatasi embargo hanya pada senjata ofensif serta menambahkan tuntutan pembebasan sandera di Gaza juga gagal diterima.

Martin mengatakan keputusan menarik resolusinya bertujuan memberi ruang dialog lebih luas di internal partai. Ia berjanji akan membentuk gugus tugas yang melibatkan berbagai pihak untuk mencari jalan tengah.

“Ini momen yang menyerukan dialog bersama. Karena itu saya menarik resolusi untuk memberi ruang percakapan lebih dalam sebagai sebuah partai,” ujar Martin.

Survei terbaru Economist/YouGov menunjukkan hanya 25% pemilih Demokrat mendukung peningkatan atau mempertahankan bantuan militer AS untuk Israel. Sementara 38% ingin bantuan dihentikan sama sekali dan 20% meminta dikurangi.

Hal ini menunjukkan meningkatnya ketidakpuasan basis Demokrat terhadap dukungan Washington pada perang Israel, yang telah menewaskan hampir 63.000 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023, memicu krisis kelaparan, dan memunculkan tuduhan genosida.

Langkah Martin menarik resolusi terjadi saat Demokrat bersiap menghadapi pemilu sela tahun depan. Isu Gaza telah menjadi salah satu faktor yang memengaruhi hasil pilpres 2024, ketika partai kehilangan Gedung Putih dan kendali Senat.

Sebuah jajak pendapat pada Januari lalu bahkan menunjukkan 29% pemilih Joe Biden pada 2020 yang tidak memilih penerusnya, Kamala Harris, di 2024, menyebut “mengakhiri kekerasan Israel di Gaza” sebagai isu utama mereka, lebih tinggi dibanding isu ekonomi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)