60 Petugas Haji Disiagakan Pantau Pergerakan Jemaah Indonesia di Mina

Petugas haji ditempatkan di Terowongan Mina/Metro TV/Misba

60 Petugas Haji Disiagakan Pantau Pergerakan Jemaah Indonesia di Mina

Misbahol Munir • 28 May 2025 15:58

Jakarta: Sekitar dua juta umat Islam akan  memadati kawasan Arafah, Musdlalifah, dan Mina (Armuzna) saat puncak ibadah Haji 1446 H/ 2025 M. Gelombang pergerakan umat diperkirakan menyesaki terowongan Mina menuju tempat pelemparan jumrah (Jemarat). 

Sebab itu Kepala Satuan Operasi (Kasatops) Arafah, Musdlalifah, dan Mina (Armuzna) Harun Arrasyid menyiagakan kurang lebih 60 petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk menjaga pos-pos pemantauan jemaah haji Indonesia di sekitaran Mina. Pembentukan pos penjagaan ini untuk mengarahkan dan membantu jemaah haji Indonesia yang membutuhkan pertolongan. 

Sebab itu Harun meminta penjagaan Pos Mina yang bakal diawaki para Petugas dari PPIH Madinah untuk siap siaga. "Yang kita siagakan di lantai ini kurang lebih sekitar 60 personel dibagi menjadi 5 pos dan nanti akan diatur pergantian siftnya 2 atau 3," kata Harun dalam keterangan yang dikutip Rabu, 28 Mei 2025.

Menurut dia, khusus untuk malam pertama yang malam 10 Zulhijjah seluruh petugas haji akan berjaga. Tidak ada pergantian sif terlebih dahulu.

"Kemudian tanggal 11, 12, 13-nya baru itu nanti ada pergantian sif sesuai dengan yang kita rencanakan," ujar Harun saat membekali Tim PPIH Madinah dalam simulasi atau Gladi Posko kawasan Mina, Rabu, 28 Mei 2025.

Dibandingkan tahun lalu, lanjut Harun, simulasi gladi posko tahun ini cuacanya lebih bersahabat karena dilakukan pada malam hari. 
 

Baca: Dirjen PHU Kembali Cek Kesiapan Maktab Jelang Armuzna

"Yang lebih positif tahun ini, kita ini bisa langsung merasakan geladi malam hari seperti ini di waktu-waktu yang cukup bersahabat dari segi cuaca dibanding waktu siang, ini suatu hal yang luar biasa nih yang bisa kita ambil hikmahnya malam ini," kata dia. 

"Kemudian juga untuk tahun ini dari segi positifnya adalah nanti akan ada tambahan teman-teman dari layanan lansia dan disabilitas. Karena waktu-waktu yang lalu, itu hanya kita diisi oleh Linjam, MCH, PKP3JH dulu sekarang PKP2JH dan juga ada sebagian dari Bimbad (Pembimbing Ibadah). Nah sekarang ada tambahan dari layanan lansia dan juga dari layanan disabilitas," imbuhnya.

Pihaknya juga menyiagakan pos-pos pemantauan di lantai dasar kawasan Jamarat untuk memonitor jemaah haji Indonesia yang melakukan Tanazul, dimana jemaah yang tinggal di hotel dekat area Jamarat atau lokasi lontar jumrah kembali ke hotel setelah melempar Jumrah Aqabah. 

"Kalau kita lihat dari perencanaan yang sudah ditetapkan akan ada 95 Kloter yang ambil Tanazul sehingga berpotensi mengambil jamarotnya lantai bawah. Karena itu, tahun ini kebijakan yang kami ambil pengawasan di atas dengan yang di bawah itu tidak kalah pentingnya di bawah juga," kata dia.

Kemudian, jata dia, ada penguatan pengawasan di atas. Hal itu untuk mengantisipasi kerawanan-kerawanan jemaah haji yang berputar terus di terowongan.

"Sedangkan di bawah ditambah dengan 7 pos karena ada program Tanazus yang tahun ini diterapkan," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)