Korban Tewas Ledakan Bus Sekolah di Pakistan Jadi 8, India Dituduh Terlibat

Islamabad: Jumlah korban tewas akibat ledakan bom yang menghantam sebuah bus sekolah di Pakistan barat daya bertambah menjadi delapan orang, setelah tiga anak yang sebelumnya kritis meninggal dunia pada Jumat kemarin.

Mengutip dari The Asahi Shimbun, Sabtu, 24 Mei 2025, militer Pakistan menuduh India berada di balik serangan mematikan tersebut dengan mendukung kelompok pemberontak separatis.

Insiden itu terjadi pada Rabu lalu di kota Khuzdar, Provinsi Balochistan, wilayah yang selama puluhan tahun dilanda konflik antara pasukan pemerintah dan kelompok separatis.

Di antara korban tewas terdapat dua prajurit yang turut berada di dalam bus saat ledakan terjadi. Total 53 orang terluka, termasuk 39 anak-anak yang tengah dalam perjalanan menuju Army Public School.

Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmad Sharif, menyatakan bahwa beberapa anak masih berada dalam kondisi kritis.

Ia mengatakan, hasil penyelidikan awal mengindikasikan bahwa pelaku berasal dari kelompok terlarang Baloch Liberation Army (BLA), yang telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat sejak 2019.

Lebih lanjut, Sharif menuding India sebagai pihak yang memberi instruksi kepada kelompok tersebut untuk melancarkan serangan. “Kami memiliki bukti bahwa India mengatur serangan teroris di dalam wilayah Pakistan,” ujarnya, sambil menyerukan komunitas internasional untuk menyikapi hal ini secara serius. 

Namun hingga saat ini, India belum memberikan tanggapan atas tuduhan tersebut, dan pemerintah Pakistan belum mempublikasikan bukti pendukung.
Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

Ketegangan antara India dan Pakistan masih tinggi setelah bentrokan perbatasan selama empat hari yang terjadi awal bulan ini, sebelum kedua negara mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Baca juga:  Teror serang Bus Sekolah di Pakistan, 3 Anak dan 2 Orang Dewasa Tewas