Kondisi kerusakan di Rumah Sakit Nasser di Jalur Gaza, 13 Mei 2025 . (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 24 May 2025 18:09
New York: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan pada hari Jumat bahwa setidaknya 94 persen rumah sakit di Jalur Gaza telah rusak atau hancur, dengan setengahnya tidak lagi beroperasi, lapor kantor berita Anadolu Agency, Sabtu, 24 Mei 2025.
Mengutip keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan dalam konferensi pers bahwa "meningkatnya permusuhan telah membawa sistem kesehatan Gaza yang sudah melemah ke titik kritis."
Haq mengatakan empat rumah sakit besar menghentikan operasinya dalam seminggu terakhir karena serangan atau perintah pemindahan.
"WHO memberi tahu kami bahwa 4 persen dari hampir 700 serangan terhadap perawatan kesehatan di Gaza sejak Oktober 2023 tercatat selama seminggu terakhir saja," katanya.
Ia mencatat bahwa 28 serangan hanya dalam tujuh hari adalah "empat kali lipat jumlah rata-rata serangan per hari."
Terkait pengiriman bantuan kemanusiaan, Haq mengonfirmasi bahwa "kemarin, kami memindahkan sekitar 100 truk penuh ke Kareem Shalom dan mengambil sekitar 35 truk dari sisi Palestina di perbatasan untuk membawanya lebih dekat ke tempat orang-orang membutuhkannya di Gaza."
Memperhatikan bahwa sekitar 15 truk berisi bantuan makanan yang ditujukan untuk toko roti dijarah dalam semalam, Haq menekankan bahwa "kelaparan, kekurangan, dan kecemasan mengenai apakah bantuan makanan akan datang semuanya berkontribusi pada meningkatnya ketidakamanan."
Ia mendesak otoritas Israel untuk mengizinkan "volume bantuan yang jauh lebih besar - lebih cepat, lebih konsisten, dan diangkut melalui rute yang lebih aman."
Di Tepi Barat yang diduduki, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa kekerasan pemukim memaksa seluruh komunitas Badui di dekat Ramallah untuk membongkar rumah mereka.
"Antara 13 dan 19 Mei, OCHA mencatat sedikitnya 28 serangan pemukim yang mengakibatkan korban jiwa, kerusakan properti, atau keduanya," tutup Haq.
Baca juga: Israel Serang RS Indonesia di Gaza, Kemenlu RI Desak DK PBB Bertindak