Diplomasi Aktif Indonesia Tidak Akan Pernah Tinggalkan Perjuangan Palestina

Menlu Sugiono bahas perjuangan Palestina dalam PPTM 2025. (Metrotvnews.com/Marcheilla Ariesta)

Diplomasi Aktif Indonesia Tidak Akan Pernah Tinggalkan Perjuangan Palestina

Marcheilla Ariesta • 10 January 2025 16:32

Jakarta: Indonesia akan terus berjuang bersama Palestina. Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri RI Sugiono dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri, Jumat, 10 Januari 2025.

 

“Sebagai negara merdeka dan berdaulat, yang memiliki tanggung jawab konstitusional untuk menciptakan perdamaian dunia, maka diplomasi aktif Indonesia juga tidak akan pernah meninggalkan perjuangan Palestina,” ujar Sugiono di Jakarta.

 

Selama 460 hari, Israel melancarkan serangan balasan ke Gaza yang menewaskan lebih dari 46 ribu nyawa warga Palestina. Angka itu, kata Sugiono menunjukkan kekejaman Israel di Palestina.

 

“Ini bukan sekadar statistik, karena setiap angka merepresentasikan nyawa manusia,” tegas Menlu Sugiono.

 

Menlu Sugiono menegaskan kembali Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Tak hanya itu, Indonesia juga akan terus mengirimkan bantuan kemanusiaan dan mendukung UNRWA.

 

“Indonesia berpandangan bahwa hukum internasional harus dipatuhi tanpa standar ganda. Bahwa Indonesia juga menyambut fatwa hukum Mahkamah Internasional, dan mendesak akuntabilitas Israel di depan hukum internasional,” ungkap Menlu.

 

Indonesia, kata Sugiono, juga meyakini bahwa Solusi Dua Negara harus diimplementasikan sesuai parameter internasional. Ia menegaskan, gencatan senjata dan negara Palestina yang merdeka adalah kunci.

 

“Dan apabila diputuskan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Indonesia juga siap mengirim UN peacekeepers,” ujar Sugiono.

 

Menghentikan perang Ukraina

 

Sugiono juga mengungkapkan, Presiden Prabowo juga memperhatikan perdamaian di kawasan Eropa.

 

“Dan sejak awal, beliau telah menyampaikan usulan, gagasan, untuk menghentikan konflik di wilayah tersebut dan mendorong pihak-pihak untuk segera berunding guna mencapai kesepakatan perdamaian,” jelas Sugiono.

 

“Semua ini adalah esensi dari diplomasi Indonesia yang tidak hanya menjembatani, namun merupakan manifestasi dari kepemimpinan global Presiden Prabowo yang berani dan inovatif,” ucapnya.

 

Saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan era Presiden Joko Widodo, Prabowo sempat menyampaikan usulan terkait perdamaian di Ukraina. Ia mengungkapkannya dalam Shangrila Dialogue di 2023.

 

Namun, usulan kala itu belum diterima. Dan perang masih berlanjut hingga kini.

 

Baca juga: Indonesia Dorong Komunitas Global Dukung Resolusi Gencatan Senjata Palestina PBB

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)