Pemahaman Masyarakat Soal Mitigasi Bencana Harus Ditingkatkan

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie). Foto: Istimewa.

Pemahaman Masyarakat Soal Mitigasi Bencana Harus Ditingkatkan

Anggi Tondi Martaon • 26 February 2025 20:03

Jakarta: Pemahaman masyarakat soal mitigasi bencana harus ditingkatkan. Hal itu disebut bagian tugas negara melindungi setiap warganya. 

Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (Rerie) dalam diskusi Denpasar 12. Diskusi mengangkat tema Waspada Banjir Rob di Awal Puasa.

"Peringatan dini BMKG mesti menjadi alarm bagi pemerintah untuk mengantisipasi potensi dampak bencana," kata Rerie melalui keterangan tertulis, Rabu, 26 Februari 2025.

Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadi banjir rob di sejumlah wilayah Indonesia pada 25 Februari hingga 7 Maret 2025. Menurut dia, informasi BMKG itu dapat menjadi pijakan bagi seluruh elemen pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya bencana, khususnya ancaman banjir rob pada awal Ramadan. 

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengapresiasi peran aktif BMKG yang senantiasa memberikan informasi terkini terkait perubahan cuaca. Termasuk tentang kemungkinan bencana.
 

Baca juga: 

BMKG: 12 Wilayah di Indonesia Waspada Banjir Rob


Anggota Komisi X DPR RI Tengah itu berpendapat, melalui persiapan matang dalam menyikapi prediksi dari BMKG tersebut. Pemerintah dan elemen terkait dapat menciptakan situasi dan kondisi yang aman bagi masyarakat dalam aktivitas keseharian mereka. 

"Para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat membangun koordinasi yang kuat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sejumlah daerah rawan bencana untuk menghadapi berbagai kemungkinan dampak potensi perubahan cuaca ekstrem di tanah air," ujar legislator asal Dapil II Jawa itu berharap, 

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati mengungkapkan, bencana akibat rob merupakan kondisi yang spesifik di Indonesia.  Di mana kawasan pesisir memiliki risiko bencana lebih besar. 

Menurut Raditya, dibutuhkan penanggulangan risiko akibat banjir rob dan tsunami merupakan langkah yang penting. Apalagi, saat ini merupakan fase puncak hydrometeorologi yang bersamaan dengan mulai bertugasnya para kepala daerah yang terpilih pada Pilkada beberapa waktu lalu. 

"Mudah-mudahan para kepala daerah yang baru ini memiliki komitmen kuat dalam membangun rencana penanggulangan bencana di daerahnya masing-masing," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)