Salah satu wilayah di perbatasan Rusia dan Finlandia. (Anadolu Agency)
Helsinki: Rusia diyakini sedang memperkuat pos-pos militer dan membangun infrastruktur pertahanan baru di sepanjang perbatasannya dengan Finlandia.
Citra satelit terbaru menunjukkan pembangunan intensif, termasuk barisan tenda baru, gudang penyimpanan kendaraan militer, renovasi hanggar jet tempur, dan aktivitas signifikan di pangkalan helikopter dekat wilayah Arktik.
Langkah ini terjadi di saat perang Rusia-Ukraina masih berlangsung dan memunculkan spekulasi bahwa Moskow tengah mempersiapkan strategi jangka panjang pascaperang.
Meski belum ada pengerahan besar-besaran seperti menjelang invasi Ukraina pada 2022, para pejabat NATO menilai perkembangan ini sebagai sinyal penting dari arah kebijakan militer Rusia ke depan.
Finlandia menjadi anggota NATO dua tahun lalu, menambah 830 mil garis perbatasan langsung antara aliansi Barat dan Rusia. Bagi Moskow, perluasan NATO ke wilayah bekas Soviet seperti negara-negara Baltik dan kini Finlandia, telah lama dianggap sebagai ancaman.
“Peningkatan kekuatan militer di wilayah dekat perbatasan kami akan terjadi setelah pertempuran di Ukraina mereda,” ujar Janne Kuusela, Direktur Kebijakan Pertahanan Finlandia, seperti dikutip Miami Herald, Selasa, 20 Mei 2025.
Brigadir Jenderal Pekka Turunen dari intelijen pertahanan Finlandia memperkirakan bahwa jumlah pasukan Rusia di perbatasan akan meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan.
“Kita akan berbicara tentang peningkatan besar dalam jumlah pasukan,” ujarnya.
Fokus Baru Rusia
Selain area perbatasan dengan Finlandia, Rusia juga terlihat aktif memperkuat kehadirannya di kawasan Arktik. Helikopter militer telah kembali ke pangkalan dekat Murmansk setelah dua dekade absen, sementara puluhan pesawat tempur terdeteksi di Pangkalan Udara Olenya, kurang dari 160 kilometer dari perbatasan Finlandia.
Analis militer Emil Kastehelmi dari Black Bird Group menyatakan bahwa citra satelit menunjukkan lebih dari 100 tenda militer baru di Pangkalan Kamenka, sekitar 60 kilometer dari Finlandia. Menurutnya, Moskow juga sedang memperluas brigade menjadi divisi, yang berarti peningkatan ribuan personel.
“Pembangunan markas dan fasilitas pendukung di Alakurtti dan Petrozavodsk menunjukkan kesiapan logistik untuk menampung puluhan kendaraan tempur,” ujarnya.
Langkah Rusia ini juga dipengaruhi oleh serangan drone Ukraina terhadap fasilitas udara Rusia di wilayah tengah dan selatan, mendorong Moskow untuk mengalihkan aset militer ke utara agar berada di luar jangkauan.
Skenario Pascaperang
Pejabat senior NATO menyatakan bahwa fokus Rusia ke utara kemungkinan besar akan menjadi prioritas setelah fase intensif perang Ukraina berakhir. "Mereka memandang akses ke Arktik sebagai kunci status kekuatan besar," kata seorang pejabat NATO.
Manuver Rusia juga terjadi seiring latihan militer gabungan antara Finlandia dan Amerika Serikat di kawasan Arktik baru-baru ini, dengan skenario menghadapi serangan dari Rusia.
Dalam kondisi ini, garis perbatasan utara NATO bisa menjadi titik panas berikutnya.
Seperti pepatah lama Finlandia: "Rusia tidak pernah sekuat kelihatannya, tapi juga tidak pernah selemah yang terlihat."
Pemerintah Finlandia tampaknya mengambil pendekatan realistis namun waspada dalam menghadapi perubahan keamanan regional yang sedang berlangsung. (
Muhammad Reyhansyah)
Baca juga:
Finlandia: Tiongkok Dapat Akhiri Perang di Ukraina Lewat Panggilan Telepon