Harga Emas Dunia Curi Kesempatan saat Ekonomi AS sedang Cemas

Emas batangan. Foto: dok Lawnet.vn

Harga Emas Dunia Curi Kesempatan saat Ekonomi AS sedang Cemas

Husen Miftahudin • 20 May 2025 08:26

Chicago: Harga emas dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), didorong oleh gelombang baru pembelian aset-aset safe haven menyusul keputusan Moody's untuk menurunkan peringkat kredit Amerika Serikat (AS) dan memperbarui ketegangan perdagangan di Washington.
 
Dikutip dari Yahoo Finance, Selasa, 20 Mei 2025, harga emas berjangka naik sebanyak 1,4 persen menjadi USD3.232,70 per ons. Sementara harga emas spot naik 0,8 persen menjadi USD3.229,61 per ons.
 
Kepala analis pasar KCM Trade Tim Waterer menyampaikan, penurunan peringkat kredit AS oleh Moody's, dan reaksi pasar terhadap risiko yang sesuai, telah memberikan sedikit dorongan pada harga emas.
 
Moody's memangkas peringkat utang negara AS satu tingkat dengan alasan kekhawatiran atas lintasan fiskal pemerintah dan beban utang yang membengkak. Moody's merupakan lembaga pemeringkat kredit utama terakhir dari tiga lembaga pemeringkat kredit utama yang mencabut peringkat teratas AS.
 

Baca juga: Lagi, Harga Emas Antam dan Pegadaian Naik hingga Rp23 Ribu/Gram


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Trump lagi-lagi ancam pengenaan tarif

 
Sentimen semakin terguncang oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, yang menegaskan kembali niat Presiden AS Donald Trump untuk terus melanjutkan ancaman tarif yang dibuat bulan lalu. Bessent mengatakan Trump akan bertindak terhadap mitra dagang yang gagal bernegosiasi dengan iktikad baik.
 
Diketahui, meski secara tradisional dianggap sebagai aset tempat berlindung yang aman selama ketidakpastian politik dan ekonomi, emas tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.
 
Namun, meskipun harga emas naik tajam dalam beberapa bulan terakhir, skeptisisme di kalangan investor terus meningkat. Sebanyak 45 persen responden survei manajer dana global terbaru Bank of America kini memandang emas sebagai aset yang dinilai terlalu tinggi, karena kenaikannya telah mencapai lebih dari 34 persen di sepanjang April, saat harga mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
 
"Kami masih menyukai emas dalam jangka panjang, tetapi kami memiliki target harga yang lebih rendah sebesar USD3.500. Kami yakin, untuk saat ini, puncaknya mungkin sudah terjadi, dan kita mungkin harus melihat lapisan ketegangan lain yang meningkat dari AS," jelas Bank of America dalam laporannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)