Trump Bertekad ‘Bebaskan Los Angeles’ dari Kerusuhan Imigrasi

Petugas keamanan menghadapi pengunjuk rasa di Los Angeles. (Anadolu Agency)

Trump Bertekad ‘Bebaskan Los Angeles’ dari Kerusuhan Imigrasi

Willy Haryono • 11 June 2025 16:13

Carolina Utara: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi pidato penghormatan kepada jajaran prajurit dalam membela keputusannya mengerahkan pasukan ke Los Angeles untuk meredam aksi protes atas kebijakan imigrasinya — tindakan yang dikecam para kritikus sebagai reaksi berlebihan.

"Apa yang Anda saksikan di California adalah serangan besar-besaran terhadap perdamaian, ketertiban umum, dan kedaulatan nasional, yang dilakukan oleh para perusuh yang membawa bendera asing," kata Trump kepada para prajurit di pangkalan Angkatan Darat di Fort Bragg, Carolina Utara.

Mengutip dari AsiaOne, Rabu, 11 Juni 2025, Trump menambahkan bahwa dirinya akan “membebaskan Los Angeles.”

Kunjungan Trump ke Fort Bragg, rumah bagi sekitar 50.000 prajurit aktif, melanjutkan keputusannya mengerahkan 700 Marinir dan 4.000 personel Garda Nasional ke Los Angeles sebagai tanggapan atas protes masyarakat terkait kebijakan imigrasinya.

Trump mengatakan pengerahan militer diperlukan untuk melindungi properti dan personel federal. Gubernur California telah mengajukan gugatan untuk menghentikan Trump, menyebutnya sebagai penyalahgunaan kekuasaan dan provokasi yang tidak perlu.

Di Carolina Utara, Trump dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth ikut dalam peringatan ulang tahun Angkatan Darat AS yang telah lama dijadwalkan, menyaksikan para prajurit memperagakan serangan pasukan khusus dan menggunakan peluncur rudal jarak jauh. 

Sejak memulai masa jabatan keduanya pada, Trump telah menjadikan militer sebagai fokus kebijakannya. Ia telah berjanji untuk menghindari konflik internasional sambil meluncurkan program senjata baru dan meningkatkan penggunaan militer di dalam negeri, termasuk dalam penegakan hukum imigrasi.

Trump juga berjanji untuk mendeportasi sejumlah orang yang berada di AS secara ilegal dan akan menutup perbatasan AS-Meksiko, serta menetapkan target harian bagi badan penegakan hukum perbatasan ICE untuk menangkap sedikitnya 3.000 migran. 

Demonstran di LA berkumpul memprotes kebijakan tersebut. Pasukan militer pun telah dikerahkan, meski secara aturan, pasukan seharusnya tidak ikut campur selama kerusuhan sipil.

Namun, Trump dapat mengerahkan Marinir berdasarkan Undang-Undang Pemberontakan. Terakhir kali militer digunakan berdasarkan UU itu adalah pada tahun 1992, ketika gubernur California meminta Presiden George H.W. Bush untuk membantu menangani kerusuhan atas pembebasan petugas polisi yang memukul pengendara kulit hitam, Rodney King. (Nada Nisrina)

Baca juga:  Jam Malam Berlaku, Penangkapan Massal Dilakukan di Los Angeles

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)