Gedung Putih Pastikan Ukraina Sudah Gunakan Bom Curah

Dampak kerusakan akibat bom curah. Foto: BBC

Gedung Putih Pastikan Ukraina Sudah Gunakan Bom Curah

Fajar Nugraha • 21 July 2023 11:42

Washington: Gedung Putih memastikan bahwa pasukan Ukraina menggunakan munisi tandan yang dipasok Amerika Serikat untuk medan perang. Bom curah itu digunakan saat Kyiv mencari momentum dalam serangan balasannya terhadap Rusia.

 

Washington menyediakan senjata ke Ukraina untuk pertama kalinya awal bulan ini saat Kyiv berupaya mengusir pasukan Rusia yang sudah mengakar. Ukraina terus berupaya merebut kembali tanah yang hilang pada bulan-bulan awal invasi Moskow tahun lalu.

 

Senjata-senjata itu, yang membubarkan hingga beberapa ratus bahan peledak kecil yang dapat tetap tidak meledak di tanah, dilarang oleh banyak negara karena risiko jangka panjangnya terhadap warga sipil.

 

“Pasukan Ukraina mulai menggunakan amunisi dalam sekitar seminggu terakhir,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan, Kamis, seperti dikutip AFP, Jumat 21 Juli 2023.

 

“Mereka menggunakannya dengan tepat. Mereka menggunakannya secara efektif dan benar-benar berdampak pada formasi pertahanan Rusia dan manuver pertahanan Rusia,” ungkapnya.

 

Pasukan Moskow masih menduduki petak-petak selatan dan timur Ukraina dan lebih dari sebulan memasuki serangan balasan Kyiv yang telah lama diantisipasi, sebagian besar front tampak membeku.

 

Awal pekan ini seorang asisten presiden senior di Kyiv mengatakan kepada AFP bahwa operasi itu akan "lama dan sulit".

 

“Rusia menghantam pelabuhan Mykolaiv dan Odesa Ukraina dengan drone dan rudal pada malam ketiga berturut-turut dari serangan neraka,” kata pejabat Ukraina, Kamis.

 

Sedikitnya tiga orang tewas dan lebih dari 20 lainnya luka-luka dalam serangan itu, kata para pejabat, memposting gambar bangunan yang terbakar dan sebagian runtuh.

 

Gubernur wilayah Odesa Oleg Kiper mengatakan, di wilayahnya seorang pria ditemukan di bawah reruntuhan. Sementara di Mykolaiv sepasang lansia tewas.

 

Oleksiy Luganchenko, 72, berdiri di luar bangunan yang runtuh di kota itu, mengatakan pasangan yang tewas itu adalah saudara perempuannya dan suaminya.

 

"Siapa yang butuh perang ini?" kata Luganchenko.

 

"Saya telah mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus pergi dan sekarang mereka telah meninggal,” tegasnya.

 

Pada Kamis Kyiv mengatakan, akan memperlakukan kapal di Laut Hitam menuju pelabuhan yang dikuasai Rusia sebagai pembawa muatan militer yang potensial.

 

Pengumuman tersebut mencerminkan langkah yang dibuat oleh Rusia setelah Kremlin menarik diri dari kesepakatan ekspor biji-bijian utama yang memfasilitasi pengiriman aman biji-bijian Ukraina melintasi Laut Hitam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)