Pedagang beras. Foto: Medcom.id
Media Indonesia • 2 October 2023 14:36
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi beras rerata di tingkat konsumen pada September 2023 tercatat sebesar 18,44 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka itu sekaligus menjadi yang tertinggi sejak 2014.
"Sepanjang 2014 hingga sekarang, memang inflasi beras tahun ke tahun, memang yang saat ini terlihat yang paling tinggi," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin, 2 Oktober 2023.
Dia mengatakan, lonjakan inflasi beras tersebut disebabkan karena pengaruh domestik dan eksternal. Dari sisi domestik, dalam beberapa bulan terakhir terjadi kemarau berkepanjangan, El Nino, hingga musim panen yang telah berakhir.
Sentra-sentra produksi juga terpantau mengalami penurunan produksi beras karena faktor iklim dan cuaca tersebut. Akibatnya, produksi beras terganggu dan menyebabkan pasokan beras berkurang.
Belum usai tantangan dari dalam, kata Amalia, pasar internasional juga tengah mengalami dinamika lantaran negara penghasil beras seperti India tampak membatasi kebijakan ekspor komoditas tersebut.
Adapun secara bulanan (month to month/mtm) beras mencatatkan inflasi 5,16 persen (mtm) dengan andil 0,18 persen (mtm). Secara bulanan, tingkat inflasi beras tersebut menjadi yang paling tinggi sejak Februari 2018.
Baca juga: RI Alami Inflasi 0,19% di September 2023