Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni. Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto.
Theofilus Ifan Sucipto • 4 September 2023 11:05
Jakarta: Politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni mengklarifikasi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai bohong. Pernyataan tersebut sempat membuat Sahroni ingin melaporkan SBY ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
"Saya sebagai pribadi, bukan institusi partai, bukan DPR, (tadinya) ingin melaporkan terkait apa yang diucapkan (SBY)," kata Sahroni di Bareskrim Polri, Senin, 4 September 2023.
Sahroni mengutip pertemuan di kediaman SBY di Cikeas. Kala itu, perwakilan partai anggota Koalisi Perubahan untuk Perubahan (KPP) berkumpul di sana.
"Saya ingin mengklarifikasi apa yang disampaikan Pak SBY bahwa Anies (Baswedan) dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) akan dideklarasikan awal September. Omongan itu tidak ada," tegas dia.
Sahroni menuturkan dalam persamuhan tersebut, SBY memang mendorong deklarasi calon wakil presiden (cawapres) Anies pada 3 September 2023. Namun bukan deklarasi pasangan Anies dan AHY.
"Jadi apa yang disampaikan Pak SBY adalah bohong berat. Tidak ada Anies-AHY dideklarasikan awal September. Tidak ada," tegas Wakil Ketua Komisi III itu.
Sahroni menyebut SBY justru banyak bercerita soal pengalamannya dalam Pemilihan Presiden (pilpres) 2004 dan 2009. SBY berbagi kisah soal pasang surut selama dirinya menjabat sebagai presiden.
Sebelumnya, Sahroni hendak melaporkan SBY ke Bareskrim Polri. Pelaporan itu terkait dugaan penyebaran informasi bohong.
"Tadi saya di jalan menelepon ketum (Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh). Pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak melaporkan yang bersangkutan," kata Sahroni.