Eks Kepala PPATK: Pembentukan Satgas Transaksi Janggal Rp349 T Menguntungkan

Eks Kepala PPATK: Pembentukan Satgas Transaksi Janggal Rp349 T Menguntungkan

4 May 2023 00:04

Mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein mengemukakan pembentukan satuan tugas (satgas) guna mengungkap transaksi janggal di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sangat menguntungkan.

“Menguntungkan karena bisa mendalami transaksi janggal ratusan triliunan rupiah di Kemenkeu,” ungkap Yunus kepada Media Indonesia, Rabu (3/5/2023).

Apalagi, satgas juga terdiri dari pihak luar sehingga pendalaman terkait transaksi dapat leluasa.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md resmi membentuk satuan tugas atau satgas yang menelusuri lebih dalam transaksi janggal di Kementerian Keuangan dengan nilai agregat Rp349 triliun.

Satgas yang dinamai dengan Satgas Supervisi dan Evaluasi Penanganan Laporan Hasil Analisis, Laporan Hasil Pemeriksaan, dan Informasi Dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) telah disepakati seluruh anggota Komite TPPU yang dipimpin oleh Mahfud.

"Bahwa hari ini pemerintah telah membentuk satgas dimaksud yaitu satgas tentang dugaan tindak pidana pencucian uang," ungkap Mahfud.

Satgas ini terdiri dari tim pengarah, tim pelaksana dan kelompk kerja. Tim pengarah terdiri dari pimpinan Komite TPPU, yakni Menko Polhukam selaku Ketua Komite TPPU, Menko Perekonomian selaku Wakil Ketua Komite TPPU dan Kepala PPATK selaku Sekertaris Komite TPPU.

Adapun tim pelaksana terdiri dari Deputi 3 Bidang Hukum dan HAM Kemenko Polhukam selaku ketua, wakilnya Deputi 5 Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, dan Direktur Analisis dan Pemeriksaan I PPATK selaku sekertaris.

Kemudian anggotanya terdiri dari Direktur Jenderal Pajak, Dirjen Bea Cukai, Irjen Kementerian Keuangan, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Wakil Kabareskrim Polri, Deputi Bidang Kontra Intelijen Badan Intelijen Negara (BIN), dan Deputi Analisis dan Pemeriksaan II PPATK.

Satgas khusus juga berisikan 12 tenaga ahli yang berisikan Laode M. Syarif, Yunus Husein, Rimawan Pradityo, M Yusuf, Wuri Handayani, Topo Santoso, Gunadi, Danang Widyoko, Ningrum Natasya, Mutia Yani Rachman, Achmad Santosa, dan Faisal Basri

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Leah Alexis Laloan)