Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 22 May 2025 07:03
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali niat pemerintahnya untuk menduduki kembali Jalur Gaza secara penuh. Netanyahu juga menolak segala perjanjian untuk mengakhiri perang.
“Pastinya ada 20 sandera yang masih hidup di Gaza dan hingga 38 lainnya diyakini telah tewas,” katanya pada Rabu dalam sebuah konferensi pers di kantornya di Yerusalem Barat, seperti dikutip Anadolu, Kamis 22 Mei 2025.
Lebih dari 10.100 warga Palestina sementara itu masih dipenjara di Israel dalam kondisi yang digambarkan oleh kelompok hak asasi manusia Palestina dan Israel sebagai penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, menurut laporan hak asasi manusia dan media.
Netanyahu mengatakan Israel akan mempertimbangkan gencatan senjata sementara hanya untuk membebaskan para sandera.
“Jika ada kesempatan untuk jeda sementara dalam pertempuran untuk memulangkan lebih banyak sandera -,saya tekankan, jeda sementara,- kami terbuka untuk itu,” kata Netanyahu.
Kelompok pejuang Palestina, Hamas telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk membebaskan tawanan Israel dalam satu kali pertukaran sebagai imbalan atas diakhirinya perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan pembebasan tahanan Palestina.
Netanyahu telah menolak persyaratan tersebut, sebaliknya menuntut pelucutan senjata faksi-faksi perlawanan Palestina dan bersikeras pada pendudukan kembali Gaza secara penuh.
Para pemimpin oposisi Israel dan keluarga sandera menuduhnya memperpanjang perang untuk menenangkan anggota sayap kanan koalisinya dan untuk melindungi posisi politiknya sendiri.
Netanyahu juga mengklaim bahwa rencana bantuan kemanusiaan baru telah dikembangkan untuk Gaza dalam koordinasi dengan AS.
Ia mengatakan rencana tersebut mencakup tiga fase: masuknya segera pasokan makanan pokok untuk anak-anak untuk mencegah keruntuhan kemanusiaan, pendirian titik-titik distribusi makanan yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan Amerika dan diamankan oleh militer Israel, dan pembentukan zona evakuasi sipil yang ditunjuk.
Ia juga memaparkan persyaratannya untuk mengakhiri perang: kembalinya semua sandera Israel, pemecatan pimpinan Hamas dari Gaza, dan pelucutan senjata lengkap kelompok tersebut.
Netanyahu mengklaim bahwa setelah tujuan-tujuan ini tercapai, Israel akan bergerak untuk melaksanakan apa yang disebut Rencana Trump yang secara luas ditafsirkan sebagai kerangka kerja untuk relokasi warga Palestina dari Gaza.
Mengkritik perdana menteri Israel, pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan dalam sebuah rekaman video di X bahwa "pernyataan Netanyahu malam ini berarti pendudukan Gaza selama bertahun-tahun."
Namun, Lapid menambahkan bahwa Netanyahu berbohong ketika ia mengklaim berkoordinasi penuh dengan pemerintah AS. Ia menekankan bahwa Netanyahu "telah kehilangan simpati dari (Presiden AS) Donald Trump."
Yair Golan, pemimpin partai oposisi Demokrat kiri-tengah, juga mengomentari konferensi pers Netanyahu melalui X.
"Saya melihat pertunjukan oleh seorang pria yang suka berbohong, tertekan, dan terobsesi, melemparkan lumpur ke semua orang dan menolak untuk bertanggung jawab atas apa pun," kata Golan
"Saya punya dua janji untuk Netanyahu malam ini: Saya akan menuntut Anda atas pencemaran nama baik atas kebohongan yang Anda sebarkan tentang saya, dan kami akan segera mengalahkan Anda dalam pemilihan umum,” tegas Golan.
Forum keluarga sandera Israel melancarkan serangan keras terhadap Netanyahu pada X, dengan mengatakan: "Kita sedang menuju 'kesempatan yang hilang di abad ini,'"
"Setelah lebih dari 19 bulan perang, tidak ada tanda-tanda akan berakhir; tidak ada peluang untuk pemulihan dan rehabilitasi di masa mendatang," pernyataan itu menambahkan.
Pernyataan Netanyahu muncul saat tentara Israel melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan hampir 53.700 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.???????
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantung itu.