Ilustrasi. Foto: Freepik.
Jakarta: Financial freedom atau kebebasan finansial adalah kondisi ketika Anda tidak lagi bergantung pada penghasilan bulanan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berikut strategi untuk mencapai financial freedom lebih cepat, dilansir dari laman BRI.
1. Buat anggaran yang ketat
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat anggaran yang ketat. Salah satu metode yang disarankan adalah 50-30-20, yakni mengalokasikan 50 persen penghasilan untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan serta investasi.
2. Siapkan dana darurat
Langkah berikutnya adalah menyiapkan dana darurat yang idealnya mencukupi kebutuhan hidup selama 3 hingga 6 bulan. Dana ini sebaiknya disimpan di rekening terpisah yang mudah diakses agar dapat digunakan sewaktu-waktu dalam kondisi mendesak.
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
3. Mulai berinvestasi
Selanjutnya, penting untuk mulai berinvestasi sedini mungkin sesuai dengan profil risiko masing-masing. Bagi pemula, reksa dana bisa menjadi pilihan awal. Untuk tujuan jangka panjang, saham bisa dipertimbangkan, sementara deposito cocok bagi individu dengan karakter konservatif.
4. Hindari utang konsumtif
Menghindari utang konsumtif juga menjadi langkah krusial. Prioritaskan pelunasan utang dengan bunga tinggi dan gunakan kartu kredit secara bijak agar tidak terjebak dalam beban keuangan jangka panjang.
5. Tingkatkan pendapatan
Langkah terakhir adalah menciptakan sumber pendapatan tambahan, seperti mengembangkan hobi menjadi bisnis sampingan atau memanfaatkan keterampilan yang dimiliki untuk pekerjaan
freelance maupun
remote.
Konsistensi menjadi kunci utama dalam perjalanan menuju kebebasan finansial. Memulai dari nominal kecil tetap lebih baik daripada menunda. Untuk mendukung proses ini, disarankan menggunakan aplikasi keuangan guna memantau arus kas, terus meningkatkan literasi finansial, serta melakukan evaluasi kondisi keuangan setiap tiga bulan.
Dengan disiplin menerapkan langkah-langkah tersebut, impian meraih financial freedom bukan lagi sesuatu yang mustahil. (
Muhammad Adyatma Damardjati)