Serangan Tentara Israel Paksa 30 Keluarga Palestina Tinggalkan Tepi Barat

Pasukan Israel dalam operasi darat di Tepi Barat. Foto: Anadolu

Serangan Tentara Israel Paksa 30 Keluarga Palestina Tinggalkan Tepi Barat

Fajar Nugraha • 12 August 2025 06:16

Tepi Barat: Serangan dan penggerebekan tentara oleh pemukim ilegal Israel memaksa 30 keluarga Palestina meninggalkan Tepi Barat.

Kelompok The Al-Baydar Organization for the Defense of Bedouin Rights of Bedouins mengatakan, keluarga-keluarga dari Ain Ayoub, dekat Ramallah, mengungsi akibat serangan pembakaran, peracunan ternak, dan pelecehan oleh pemukim ilegal Israel yang berada di bawah perlindungan tentara.

Hingga kini, sebanyak 30 keluarga Palestina membongkar rumah mereka dan meninggalkan wilayah mereka di barat laut Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, pada Senin malam. Mereka terpaksa melakukan hal tersebut menyusul serangan berulang kali oleh pemukim ilegal dan penggerebekan tentara Israel. Serangan ini digambarkan oleh kelompok hak asasi manusia setempat sebagai kebijakan "penggusuran paksa sistematis".

“Pemukim ilegal Israel, yang secara langsung dilindungi oleh pasukan Israel, secara paksa menggusur komunitas Arab al-Jahalin di wilayah Ain Ayoub, dekat desa Deir Ammar,” ujar pernyataan The Al-Baydar Organization for the Defense of Bedouin Rights of Bedouins, seperti dikutip Anadolu, Selasa 12 Agustus 2025.

“Komunitas tersebut baru-baru ini menghadapi serangan pemukim ilegal yang meliputi pembakaran rumah dan gudang, peracunan ternak, dan intimidasi terhadap perempuan dan anak-anak. Kelompok tersebut mengatakan serangan-serangan ini memaksa penduduk untuk pergi dalam ketakutan dan kekacauan,” imbuh pernyataan itu.

Kelompok hak asasi manusia tersebut menggambarkan peristiwa di Ain Ayoub sebagai "pemindahan paksa sistematis" yang bertujuan mengusir warga Palestina dari tanah mereka untuk memperluas permukiman ilegal Israel.

Mereka mengatakan pasukan Israel memberikan perlindungan bagi para pemukim ilegal selama serangan tersebut, bagian dari gelombang serangan yang meningkat terhadap komunitas Badui di Tepi Barat.

Organisasi tersebut mendesak organisasi hak asasi manusia dan media "untuk segera bertindak mendokumentasikan dan mempublikasikan peristiwa tersebut," memperingatkan bahwa pelanggaran yang berkelanjutan tanpa intervensi internasional akan menyebabkan lebih banyak pemindahan dan serangan di seluruh wilayah pendudukan.

Hassan Mleihat, pengawas umum Al-Baydar, mengatakan kepada Anadolu bahwa rencana relokasi tersebut menargetkan 30 keluarga yang masing-masing terdiri dari puluhan orang.

Pada Minggu malam, tentara Israel menyatakan Ain Ayoub sebagai zona militer tertutup dan melarang masuknya non-penduduk, termasuk aktivis asing.

Sejak dimulainya perang genosida Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023, setidaknya 1.013 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 7.000 lainnya terluka di Tepi Barat oleh pasukan Israel dan pemukim ilegal, menurut Kementerian Kesehatan.

Dalam sebuah opini penasihat Juli lalu, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel atas wilayah Palestina ilegal dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)