Bea Cukai Gagalkan Pengangkutan 714 Ton Beras dan 19 Ton Gula Tanpa Dokumen

Bea Cukai resmi menutup Operasi Patroli Laut Terpadu Semester I Tahun 2025. (Dok Laman resmi Bea Cukai)

Bea Cukai Gagalkan Pengangkutan 714 Ton Beras dan 19 Ton Gula Tanpa Dokumen

Lukman Diah Sari • 7 August 2025 17:34

Tanjung Balai Karimun: Bea Cukai resmi menutup Operasi Patroli Laut Terpadu Semester I Tahun 2025, yang terdiri dari Operasi Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea. Dalam operasi itu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berhasil menggagalkan empat kasus pengangkutan beras dan gula tanpa dokumen resmi di wilayah perairan timur Sumatra.

“Keberhasilan operasi ini menjadi bukti konkret komitmen Bea Cukai dalam menegakkan hukum dan menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia melalui pengawasan maritim yang kuat dan sinergis,” ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn.) Djaka Budhi Utama, melansir laman resmi Bea Cukai pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Djaka mengungkap total ada 27.090 karung dengan berat 714,25 ton dan gula 396 karung dengan berat 19,8 ton. Komoditas tersebut diangkut menggunakan KLM 96 Jaya, KLM Harli Jaya 99, KLM Nusa Jaya 2, dan KM Camar Jonathan 05. 

"Ditegah pada 21 Mei, 7 Juni, 9 Juni, dan 10 Juni 2025 di perairan Selat Pengelap, Karas Kecil, Pulau Cempa, dan Pulau Dempo, dengan tujuan daratan Sumatra," ungkap Djaka.
 

Baca: 

Bea Cukai Madura Musnahkan 20 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp29 Miliar


Selain beras dan gula, pihaknya juga melakukan penindakan penyelundupan rokok ilegal sebanyak 75,1 juta batang pada 21 Juni, 26 Juni, dan 4 Juli 2025 di Perairan Riau, Perairan Pulau Burung, dan Peraian Bagan Siapi-Api. Komoditas tersebut, kata Djaka, diangkut menggunakan KM Harapan Indah 99, speedboat tanpa nama, dan dua kapal berkecepatan tinggi (high speed craft/HSC).

"Kasus ini sedang dalam proses penyidikan oleh Bea Cukai dan sudah penetapan sebagai barang dikuasai negara (BDN)," ungkap Djaka.

Djaka melanjutkan ada pula produk tekstil sebanyak 627 koli yang diangkut menggunakan KLM 96 Jaya dan ditegah pada 21 Mei 2025 di Perairan Selat Pengelap. Saat ini, sudah ditetapkan sebagai BDN.

Selain itu, Djaka mengungkap ada tiga penindakan besar dalam operasi tersebut, pertama yakni penindakan 2 ton sabu di Perairan Kepulauan Riau terhadap MV Sea Dragon Tarawa, hasil kolaborasi Bea Cukai, BNN, TNI AL, dan Polri. Djaka menyebut dari penindakan ini telah menyelamatkan 51 juta jiwa dan menghindarkan negara dari kerugian biaya rehabilitasi sebesar Rp15 triliun.

"Kedua, penindakan 49,9 ton pasir timah di perairan Pulau Pengibu yang diangkut oleh KM Budi untuk diekspor ke Malaysia secara ilegal. Ketiga, penindakan 51,2 juta batang rokok ilegal (5.120 karton) hasil sinergi penanganan perkara oleh Bea Cukai dan TNI AL di Perairan Riau terhadap KM Harapan Indah 99," ungkap Djaka.

Selain itu operasi ini juga berhasil menggagalkan penyelundupan pasir timah sebanyak 2.696 karung dengan berat 95,25 ton yang diangkut menggunakan KM Budi, KM Sunarti Indah II, KM Airyan 8. Penangkapan dilakukan pada 10 Mei dan 13 Mei 2025, di Perairan Pulau Pengibu, Pulau Numbing, dan Tanjung Bayung. 

"Saat ini telah selesai dilakukan penyidikan oleh Kanwil Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau," kata Djaka Budhi. 

Satgas Khusus Berantas Penyelundupan

Sebagai upaya lanjutan, Bea Cukai juga telah membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Penyelundupan sejak awal Juli 2025. Satgas ini mengedepankan sinergi antarinstansi dalam menghadapi pola penyelundupan yang semakin kompleks.

Sejak dibentuk, satgas telah mencatat 1.645 penindakan, termasuk penggagalan penyelundupan 23 juta batang rokok ilegal oleh dua kapal cepat di Perairan Pulau Pendamaran, Bagan Siapi-api.

Bea Cukai menegaskan seluruh barang hasil penindakan akan ditangani secara transparan dan akuntabel, termasuk melalui pemusnahan. Langkah ini sejalan dengan upaya mengamankan penerimaan negara, mendorong stabilitas ekonomi, dan mendukung program strategis nasional sesuai visi Presiden dalam Asta Cita.

“Pembentukan satgas ini adalah wujud komitmen kami untuk menjaga wilayah kedaulatan maritim Indonesia secara berkelanjutan, dengan pendekatan kolaboratif lintas sektor,” tegas Djaka. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)