Kerusakan akibat cuaca ekstrem di Beijing, Tiongkok. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 5 August 2025 18:40
Beijing: Pemerintah Kota Beijing mencabut peringatan cuaca ekstrem pada Selasa, 5 Agustus 2025, namun tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap bencana alam susulan setelah lebih dari 82.000 orang dievakuasi akibat kekhawatiran banjir mematikan yang melanda ibu kota Tiongkok tersebut.
Mengutip dariu Channel News Asia, kantor meteorologi setempat sebelumnya menetapkan peringatan hujan deras level merah, yang tertinggi dalam sistem peringatan empat tingkat, pada Senin, dengan prakiraan hujan deras yang berlangsung hingga Selasa pagi.
Namun, peringatan tersebut dicabut pada Selasa pagi setelah sistem cuaca yang menyebabkan hujan mulai melemah dan bergerak ke arah timur, demikian pernyataan kantor cuaca di media sosial.
Meski begitu, peringatan hujan lokal masih berlaku di sejumlah wilayah pinggiran kota. Otoritas mengingatkan bahwa warga "tidak boleh lengah meskipun hujan lebat telah berhenti", karena bencana susulan seperti tanah longsor tetap berpotensi terjadi.
Menurut kantor berita Xinhua yang mengutip pusat pengendalian banjir kota Beijing, lebih dari 82.000 orang telah dievakuasi hingga Senin malam dari area-area yang berisiko terkena dampak curah hujan ekstrem. Belum diketahui kapan para pengungsi tersebut bisa kembali ke rumah masing-masing.
Peringatan risiko banjir masih diberlakukan di distrik Miyun di timur laut — kawasan yang paling parah terdampak banjir baru-baru ini — serta di wilayah barat daya Fangshan, barat Mentougou, dan utara Huairou.
Di Miyun, tempat puluhan orang dilaporkan tewas akibat banjir pekan lalu, sebagian besar air telah surut pada Selasa. Namun, wilayah tersebut masih menyisakan puing-puing, seperti ranting pohon, tumpukan batu bata, dan kendaraan yang rusak.
Wartawan kantor berita AFP melihat mobil penyok, traktor terguling, serta barang-barang rumah tangga seperti kereta bayi dan koper berserakan di tanah berlumpur.
Baca juga: Beijing Siaga Penuh Hadapi Hujan Deras, Warga Diminta Tak Keluar Rumah