Ilustrasi bendera Venezuela. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 14 October 2025 13:31
Caracas: Pemerintah Venezuela mengumumkan penutupan kedutaannya di Oslo, Norwegia pada Senin kemarin, hanya beberapa hari setelah pemimpin oposisi Maria Corina Machado dianugerahi Nobel Perdamaian.
Dalam pernyataan resminya, Caracas menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi layanan diplomatik luar negeri.
Bersamaan dengan itu, Venezuela juga menutup kedutaannya di Australia dan membuka pos diplomatik baru di Zimbabwe serta Burkina Faso, dua negara yang disebut sebagai “mitra strategis dalam perjuangan melawan tekanan hegemonik.”
Kementerian Luar Negeri Norwegia membenarkan bahwa Venezuela telah menutup kedutaannya tanpa memberikan alasan resmi.
“Ini sangat disayangkan. Meski terdapat perbedaan dalam sejumlah isu, Norwegia tetap berkeinginan menjaga jalur dialog dengan Venezuela,” ujar juru bicara kementerian, Cecilie Roang, melalui surat elektronik kepada AFP dan dikutip Korea Herald, Selasa, 14 Oktober 2025.
Pada Senin malam, layanan telepon di kedutaan Venezuela di Oslo dilaporkan telah dinonaktifkan sepenuhnya.
Langkah penutupan tersebut terjadi tiga hari setelah Machado menerima penghargaan Nobel Perdamaian di Oslo. Tokoh oposisi berusia 58 tahun itu sebelumnya dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024, yang dimenangkan oleh petahana Nicolas Maduro meski diwarnai protes dari kubu oposisi.
Pada Minggu, Maduro menyebut Machado sebagai “penyihir iblis,” tanpa menyinggung langsung penghargaan Nobel yang diterimanya, istilah yang kerap digunakan pemerintah untuk menyerang lawan politiknya.
Ketua Komite Nobel Norwegia, Jorgen Watne Frydnes, menjelaskan bahwa penghargaan diberikan kepada Machado atas “perjuangannya tanpa lelah dalam memperjuangkan hak-hak demokratis rakyat Venezuela serta usahanya mewujudkan transisi damai dari kediktatoran menuju demokrasi.”
Menanggapi pemberian tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Norwegia, Cecilie Roang menegaskan kembali bahwa “Penghargaan Nobel tidak memiliki keterkaitan dengan pemerintah Norwegia.”
Machado, dalam pidatonya, mendedikasikan Nobel tersebut untuk “rakyat Venezuela yang menderita” serta kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang disebutnya memberikan “dukungan penting bagi perjuangan kami.”
Pada Senin malam, Machado menyerukan penyelidikan atas penembakan dua aktivis Venezuela di Bogotá, Kolombia. Polisi setempat mengidentifikasi kedua korban sebagai Luis Alejandro Peche dan Yendri Velasquez, yang ditembak saat hendak naik bus.
Melalui unggahan di platform X, Machado menuding kedua aktivis tersebut “dianiaya oleh kediktatoran Nicolas Maduro.”
Baca juga: María Corina Machado Dedikasikan Hadiah Nobel Perdamaian untuk Donald Trump