Sektor Kelapa Sawit Punya Posisi Strategis dalam Perekonomian

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR ke PalmCo bertema penguatan sinergi untuk mengakselerasi transformasi industri kelapa sawit nasional. Foto: dok PalmCo.

Sektor Kelapa Sawit Punya Posisi Strategis dalam Perekonomian

Ade Hapsari Lestarini • 6 July 2025 14:27

Jakarta: Sektor kelapa sawit memiliki posisi yang sangat strategis dalam struktur perekonomian nasional. Industri ini mampu menyerap sekitar 16,5 juta tenaga kerja serta menjadi penyumbang besar bagi penerimaan negara.

 
"Produksi minyak sawit mentah atau CPO nasional saat ini telah mencapai 48,16 juta ton, meningkat sebesar 3,8 persen dibandingkan tahun lalu," ungkap Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI Nurdin Halid saat melakukan kunjungan kerja spesifik ke salah satu sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo, dilansir keterangan tertulis, Minggu, 6 Juli 2025.
 
Ia menambahkan, konsumsi produk turunan sawit, baik untuk kebutuhan pangan maupun energi seperti biodiesel dan bahan bakar nabati lainnya, terus menunjukkan tren kenaikan dari tahun ke tahun.
 
Menurut dia, transformasi yang dilakukan oleh PTPN IV PalmCo harus terus dikawal sebagai upaya memperkuat industri sawit nasional di tengah berbagai tantangan global, termasuk fluktuasi harga dan tekanan isu sustainability dari negara-negara tujuan ekspor.
 
Anggota Komisi VI DPR RI lainnya, Mulyadi, menyatakan kekagumannya atas presentasi dan implementasi digitalisasi yang dijalankan oleh manajemen PalmCo. Menurut dia, pendekatan berbasis data dan teknologi dapat menjadi salah satu jalan menuju ketahanan pangan dan energi yang lebih mandiri.
 
"Kami menyaksikan bagaimana PalmCo menjadikan transformasi digital sebagai kekuatan baru, saya kira saya juga perlu mengapresiasi bapak mengawal dan mengeksekusi transformasi menjadi smart plantation yang meningkatkan produksi. Untuk kemandirian, saya kira kita betul-betul harus mampu berdiri di atas kaki kita sendiri nah itu benar-benar menjadi obsesi atau orientasi kita Bersama," ucap dia.
 

Sistem digital PalmCo


Anggota Komisi VI DPR RI Firnando H. Ganinduto, B.A., juga menyoroti secara khusus sistem digital PalmCo seperti PalmCo Business Cockpit dan AgroView.

"Sistem ini membuat proses pemantauan kebun menjadi lebih presisi dan akuntabel, bahkan dari jarak jauh," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, PalmCo Business Cockpit merupakan platform digital yang dirancang untuk menampilkan data operasional perusahaan secara real time dan visual, mulai dari kondisi lapangan, produktivitas tanaman, hingga performa unit kerja.
 
Sementara AgroView adalah sistem berbasis citra satelit dan drone yang digunakan untuk memantau kondisi, hingga kesehatan dan pertumbuhan tanaman di seluruh areal perkebunan secara real time.

"Saya mengapresiasi, kita bisa melihat kondisi kebun secara real time dan detail, meskipun kita tidak berada di lokasi. Saya harap ini benar-benar diterapkan berkelanjutan dalam proses bisnis PalmCo," tambah dia.
 

PalmCo backbone PTPN Group

 
Sementara itu Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman menjelaskan saat ini PTPN Group memasuki fase ekspansi setelah restrukturisasi yang dimulai pada akhir 2023. Ia menyebut, PalmCo merupakan backbone PTPN Group dengan kontribusi mencapai 70 persen terhadap total pendapatan.
 
"PalmCo mengelola sekitar 618 ribu hektare kebun inti, dan ini menjadikannya salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia saat ini," jelas Faturohman.

Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna berbalik mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh DPR RI khususnya Komisi VI terhadap pengembangan sawit nasional, dan tentu kunjungan ini menjadi momentum yang strategis kedepannya untuk sinergi antara Pemerintah, DPR dan PTPN dalam mendukung program nasional. Selain itu, Perusahaan juga sedang berfokus terhadap capaian ROA yang ditargetkan 7,5 persen.
 
"Beberapa waktu yang lalu kami mendapat sebuah challenge dari Bapak Presiden, bagaimana perjuangan pengelolaan aset yang lebih baik, dan PTPN menargetkan capaian ROA sebesar 7,5 persen di 2029," kata Denaldy.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menambahkan, pihaknya terus berupaya menjaga produktivitas dan efisiensi di tengah tekanan pasar dan geopolitik global. Saat ini, produktivitas CPO PalmCo tercatat di angka 4,6 ton per hektare, angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata Perusahaan sejenis.
 
"Selain menjaga produktivitas, kami juga tengah mempercepat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang tahun ini ditargetkan mencapai 60 ribu hektare," jelas Jatmiko.
 
Jatmiko menegaskan, digitalisasi menjadi salah satu strategi utama dalam memastikan akurasi dan kecepatan pengambilan keputusan. Teknologi seperti AI, IoT, hingga sistem dashboard berbasis data real-time telah mulai diterapkan di berbagai unit kebun.
 
"Hari ini sengaja kami tunjukkan langsung PalmCo Business Cockpit agar Anggota Dewan bisa melihat langsung bagaimana kami memantau perkebunan kami yang tersebar di berbagai lokasi," terang Jatmiko.

Dalam pertemuan tersebut, di samping aspek operasional, PalmCo juga memastikan komitmennya guna terus mendorong hilirisasi energi terbarukan seperti biodiesel dan pemanfaatan limbah menjadi memiliki nilai ekonomis.
 
"Transformasi di dalam Next Gen Operation dan akselerasi PSR untuk memaksimalkan produksi, kemudian membangun hilirisasi guna swasembada energi, dua hal ini yang akan selalu kita kedepankan dalam menjadi bagian industri sawit Indonesia yang berdampak dan lestari," ujar Jatmiko.

Kunjungan Kerja Spesifik bertema penguatan sinergi untuk mengakselerasi transformasi industri kelapa sawit nasional itu dihadiri oleh Ketua Tim Komisi VI Nurdin Halid beserta Anggota DPR RI Komisi VI lainnya, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman, Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna beserta jajaran, Direktur Utama PTPN IV Palmco Jatmiko Santosa beserta jajaran, beberapa Direksi Sub Holding lainnya dan Regional Manajemen PTPN IV Regional 1 dan 2.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)