Polres Malang Larang Konvoi Takbiran Pakai Sound Horeg

Sebuah truk Isuzu bernopol N-8840-ES yang mengangkut sound system lengkap diamankan di wilayah Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang/Dok. Polres Malang.

Polres Malang Larang Konvoi Takbiran Pakai Sound Horeg

Daviq Umar Al Faruq • 29 March 2025 18:43

Malang: Polres Malang mengimbau masyarakat tidak menggunakan pengeras suara berlebihan atau sound horeg dan petasan saat malam takbir Idulfitri. Imbauan ini dikeluarkan demi menjaga ketertiban dan mencegah gangguan keamanan serta ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menjelaskan penggunaan sound horeg dan petasan yang berlebihan dapat mengganggu kenyamanan warga, terutama anak-anak, lansia. Selain itu, tindakan tersebut berpotensi memicu konflik sosial dan kecelakaan.

"Kami mengimbau masyarakat, khususnya para pemuda yang merayakan malam takbir, untuk tidak menggunakan sound horeg atau petasan yang dapat mengganggu ketertiban umum. Mari kita rayakan Idulfitri dengan cara yang lebih aman dan nyaman bagi semua," ujar Bambang, Sabtu, 29 Maret 2025.

Bambang menambahkan dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan sound horeg dan petasan sering kali memicu ketegangan di beberapa wilayah. Suara yang terlalu keras tidak hanya mengganggu warga, tetapi juga membahayakan, terutama bagi pengguna jalan yang terganggu konsentrasinya.
 

Baca: Polresta Yogyakarta Larang Konvoi Takbiran dengan Pengeras Suara

"Pelaksanaan takbir keliling diperbolehkan selama tetap mematuhi aturan lalu lintas dan tidak menggunakan sound horeg atau menyalakan petasan. Jangan sampai euforia perayaan justru berujung pada gangguan keamanan atau kecelakaan," tambahnya.

Sebagai langkah pencegahan, Polres Malang akan meningkatkan patroli di sejumlah titik yang berpotensi menjadi pusat perayaan malam takbir. Petugas akan memberikan teguran dan tindakan kepada masyarakat yang tetap nekat menggunakan sound horeg berlebihan atau bermain petasan.

Polres Malang mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan malam takbir sebagai momentum kebersamaan yang penuh makna, tanpa mengganggu ketertiban umum.

"Mari kita rayakan malam takbir dengan penuh kekhidmatan. Takbir keliling bisa tetap dilakukan dengan cara yang lebih tertib, seperti menggunakan alat pengeras suara yang sewajarnya dan menghindari penggunaan petasan yang berbahaya," tutup Bambang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)