Karyawan Microsoft yang memprotes keterlibatan dalam perang Gaza. Foto: Middle East Eye
Fajar Nugraha • 7 April 2025 11:28
Washington: Perayaan 50 tahun Microsoft pada Jumat lalu diwarnai aksi protes dari sejumlah karyawan pro-Palestina yang menentang keterlibatan perusahaan dalam kontrak teknologi dengan Israel.
Saat Mustafa Suleyman, CEO divisi kecerdasan buatan Microsoft, menyampaikan pidatonya, seorang karyawan bernama Ibtihal Aboussad tiba-tiba meneriakkan kritik tajam.
"Anda adalah pencari untung dari perang! Hentikan penggunaan kecerdasan buatan untuk genosida!" seru Aboussad, yang kemudian berjalan menuju panggung tempat Suleyman berbicara di hadapan Bill Gates, salah satu pendiri Microsoft, serta para eksekutif lainnya.
Ia melanjutkan protesnya dengan menyebut bahwa 50.000 orang telah tewas akibat serangan militer Israel, dan Microsoft turut berperan dalam konflik tersebut melalui teknologinya.
Suleyman sempat menanggapi dengan singkat, "Terima kasih atas protes Anda, saya mendengar Anda." Namun, Aboussad tetap melontarkan tuduhan bahwa Microsoft memiliki darah di tangannya, sebelum akhirnya diamankan dan dikeluarkan dari lokasi acara.
Tidak hanya Aboussad, karyawan lain bernama Vaniya Agrawal juga melakukan aksi serupa saat Bill Gates, Steve Ballmer, dan Satya Nadella tampil di atas panggung dalam sesi berbeda.