Lokasi ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Media Indonesia
Siti Yona Hukmana • 11 November 2025 18:49
Jakarta: Polisi membeberkan bahan yang digunakan siswa SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, untuk membuat bom. Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), bahan utama bom yang dirakit siswa itu adalah potassium chloride.
"Kemudian, bahan peledak atau explosive yang kami temukan, dengan menggunakan alat rigaku yang kami punya, itu terdeteksi potassium chloride, yang digunakan terduga," kata Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 11 November 2025.
Henik mengatakan dari olah TKP, pihaknya menemukan serpihan plastik dan paku. Menurut dia, plastik digunakan sebagai pembungkus struktur peledak. Sedangkan, paku digunakan untuk memberikan dampak kerusakan ledakan.
"Paku itu, ada paku baja, dan paku seng, yang ada payungnya, seperti itu, yang ada berserak di dalam masjid," ungkap Henik.
Henik mengatakan pihaknya juga menemukan empat baterai serta alat pemicu ledakan di lokasi kejadian. Namun, di masjid sebagai lokasi utama ledakan, tidak ditemukan remote untuk mengendalikan ledakan bom rakitan.
"Power yang digunakan oleh terduga itu menggunakan empat buah baterai A4, kemudian inisiatornya adalah electric mass, explosive-nya mengandung potassium chloride, switching-nya menggunakan reciver yang dikendalikan dengan remote, namun remote tidak kami temukan dalam masjid," jelas Henik.
Henik mengatakan casing dari bom itu berupa jeriken plastik dengan muatan satu liter. Kemudian, shrapnel-nya paku.
Baca Juga:
96 Orang Jadi Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta, 3 Luka Berat |