Wall Street Beragam: Dow Jones Raup Cuan, Nasdaq Malah Boncos!

Ilustrasi. Foto: Xinhua/Liu Yanan.

Wall Street Beragam: Dow Jones Raup Cuan, Nasdaq Malah Boncos!

Husen Miftahudin • 12 November 2025 08:22

New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir beragam pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), karena investor mengambil jeda setelah reli kuat pada perdagangan Senin.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 12 November 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 559,33 poin, atau 1,18 persen, menjadi 47.927,96. Indeks S&P 500 naik 14,18 poin, atau 0,21 persen, menjadi 6.846,61. Indeks Komposit Nasdaq turun 58,87 poin, atau 0,25 persen, menjadi 23.468,3.
 
Sebanyak sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup menguat, dengan sektor kesehatan dan energi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,33 persen dan 1,29 persen. Sementara itu, sektor teknologi berbalik arah dengan penurunan sebesar 0,72 persen.
 
Saham-saham perusahaan teknologi besar tertekan pada Selasa. Nvidia turun hampir tiga persen setelah melonjak lebih dari lima persen pada sesi sebelumnya, menyusul laporan SoftBank Jepang telah menjual seluruh sahamnya di produsen chip tersebut.
 
CoreWeave turun lebih dari 16 persen setelah perusahaan komputasi awan yang didukung Nvidia itu mengeluarkan panduan yang lebih lemah dari perkiraan pada Senin.
 

Baca juga: Wall Street Tebar Cuan di Tengah Upaya Penyelesaian Penutupan Pemerintah AS


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Penutupan Pemerintah AS segera berakhir

 
Di sisi ekonomi, laporan baru dari ADP menunjukkan sektor swasta kehilangan lebih dari 11 ribu pekerjaan rata-rata per minggu selama empat minggu yang berakhir pada 25 Oktober, yang menunjukkan tanda-tanda pendinginan di pasar tenaga kerja.
 
Sementara itu, Senin malam, Senat AS menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran untuk mendanai pemerintah dan mengakhiri penutupan pemerintahan.
 
RUU tersebut kini sedang dibahas di DPR, yang diperkirakan akan segera divoting pada Rabu sore. Presiden AS Donald Trump telah menyatakan akan menandatangani RUU tersebut.
 
"Penutupan pemerintah telah memperburuk kekhawatiran tentang sentimen dan pasar kerja, tetapi kekhawatiran ini sudah ada sebelumnya dan akan terus berlanjut setelah penutupan pemerintah berakhir," kata Benjamin Schroeder, ahli strategi suku bunga senior di ING.
 
"Demikian pula, kekhawatiran tentang inflasi yang terlalu tinggi masih tetap ada, dengan komentar yang agak hawkish dari Musalem dari The Fed yang semakin memperparah pelemahan pasar di awal pekan ini," tambah dia menjelaskan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)